Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Tirai Hujan

27 September 2020   21:12 Diperbarui: 27 September 2020   21:15 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: pinterest.com/NomadsWanderer

Hari begitu mendung, segelap hati dalam bimbang
Mengarak awan hitam mewarnai rasa yang kelam
Air mata langit perlahan turun menari mentertawakan galau hati
Bersorak memercikkan dingin dan kehampaan

Terdiam dibawah guyuran hujan
Menikmati sentuhan dingin dalam tiap tetesan
Membiarkan air mata terkuras di balik tirai hujan
Lepaskan semua beban tanpa seorangpun tahu

Masih terdiam
Di balik tirai hujan
Teriakkan semua luka yang membuat lara
Puaskan diri melepas lembaran-lembaran duka
Tentang sebuah rasa yang terabaikan
Tentang sebuah asa yang terlupakan

Hujan, lumatlah kehampaan ini dengan syahdu rintikmu
Luruhkan semua pengharapan sia-sia
Basuh luka ini dan jauhkan
Kuatkan hati untuk kembali sendiri
Di balik tirai hujan, biarlah tangis memecah keraguan
Memantapkan satu kata, perpisahan

Vera Shinta KBC-26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun