Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepatu Tua

19 September 2020   07:12 Diperbarui: 19 September 2020   07:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepasang sepatu usang 

Digosoknya hingga mengkilat

Sepatu tua yang setia menemaninya mengabdi untuk negara

Penuh haru dan sayang, dibelainya sepatu itu

Dipakai dengan kaos kaki usang merampang.

Pak guru,

Sebutan itu sudah 35 tahun disandangnya

Dengan sepeda onthel dikayuh 

Menuju gedung sekolah di desa

Jalan setapak dari rumahnya di pinggiran desa

Terlihat gurat lelah wajahnya

Walau senyum selalu menghias bibirnya

Saat menyapa siapapun yang ditemuinya.

Takdir tidak mengijinkannya jadi PNS

Dengan gaji dan sertifikasi berjuta-juta

Dia hanya guru honorer tua dengan honor tak seberapa

Namun pengabdiannya nyata hingga renta.

Sepatu tua,

Jadi saksi bisu perjalanan hidupnya

Hingga kini di akhir masa kerjanya

Menemani tiap langkah pengabdian bernilai ibadah.

Dia tak kenal lelah

Membagikan ilmu dan harapan baru

Untuk generasi yang tak pernah mengenal kerasnya nasi angking

Yang tak pernah merasakan dera kehidupan

Sepertinya.

Sepatu tua yang setia

Hingga di ujung senja

Memberi jasanya

Menerima kasih sayang pak guru tua

Yang tak pernah menyia-nyiakannya.

Pak guru,

Engkau pahlawan tanpa tanda jasa

Hanya mengenal lembaran rupiah tak seberapa

Pengganti lelahmu setiap hari

Tanpa gaji berjuta-juta

Tanpa sertifikasi untuk pergi haji

Tanpa uang pensiun yang bisa menghidupimu.

Namun kau tetap tersenyum

Semangat pengabdianmu adalah teladan

Jangan menunggu orang memberi

Berilah apa yang kau miliki

Maka bahagia menjadi ladang surga.

Vera shinta KBC-26

Kombes Brebes Jateng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun