Hari ini sempat sebentar mengikuti santai kamis sore di kelas online yang digelar libe di youtubenya kompasiana (A to Z Kompasiana). Sebenarnya saya gak dapat undangan via email tapi ada pak Haji Bahrul Ulum yang baik hati membagikan linknya, jadi pada detik perpanjangan waktu 10 menit terakhir saya sempat mengikuti.
Walau tertinggal acara cukup lama tapi dapat juga ilmu dari Kakak Kevin yang suaranya serak-serak sexy. Sekitar 45an kompasianer bergabung mengikuti secara live dan bisa live chat juga mengajukan pertanyaan ataupun komentar.
Tadi yang sempat saya tangkap untuk K-Reward memang dihitung dari jumlah viewer yang membaca artikel kita. Banyak pertanyaan dari netijen eh kompasianer maksudnya, terkait cara mendapat viewer yang banyak. Pak Ya yat salah satu kompasianer menyebutnya PPP : para pencari pageview, karena antusiasme kompasianer menanyakan viewer terlihat menggebu hehe.
Kalau saya sendiri gak begitu memperhatikan jumlah viewer karena masih tahap belajar menulis saja dulu. Soalnya tulisan saya jadi pilihan saja sudah hadiah terindah, apalagi kalau sampai jadi artikel utama (ngarep.com).
Masih kata Kakak Kevin yang budiman, kalau menulis itu yang penting konsisten. Minimal sehari nulis satu sehingga akan cepat di kenal juga oleh admin dan para kompasianer. Nulis satu artikel dengan viewer banyak akan kalah dibanding nulis artikel sehari satu tapi viewernya banyak semua haha (yaiyalah). Ya pokoknya harus konsisten nulis gitu deh, kalau tulisan kita bagus dan menarik pasti viewernya akan banyak juga kan.Â
Selain itu sebagai kompasianer juga harus bisa menentukan tema, kalau bisa kita punya ciri khas sendiri. Misal jago di bidang otomotif, ya udah tulis aja banyak-banyak tentang otomotif kan nanti para pembaca yang membutuhkan ilmu otomotif akan mencari dan menemukan sehingga akan banyak di baca. Atau suka nyicipin makanan, bikin aja tulisan dengan tema makanan, jadi akan lebih dikenal karena punya ciri khas.
Jadi ingat sama salah satu teman kompasianer Brebes, Pak guru atau Ayah Miftah, beliau punya ciri khas satu lima nol. Maksudnya artikel beliau jumlah karakter kata rata-rata hanya 150 kata, betul juga sih jadi punya ciri khas walau suka bikin gemes dengan kesederhanaannya itu hahaa (maap tad).
Begitulah kira-kira ilmu yang saya dapat sore ini, sangat bermanfaat karena acaranya santai dan enak komunikatif. Kita yang ngikutin jadi merasa dianggap ada, terima kasih admin kompasiana semuaÂ
Vera shinta KBC-26
KomBes Brebes Jateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H