Pandemi belum berakhir, bahkan kebijakan new normal justru menambah jumlah positif covid-19 karena masyarakat menganggap keadaan sudah kembali normal. Mengabaikan protokol kesehatan karena menganggap corona sudah berlalu adalah salah satu penyebab munculnya gelombang kedua penyebaran covid 19 yang makin merajalela.
Masing-masing daerah menerapkan kebijakan yang berbeda terkait keterbukaan data kepada publik terkait jumlah pasien positif corona. Ada yang kepala daerahnya setiap hari memberikan laporan secara jujur dan terbuka, adapula yang menutupi jumlah sebenarnya yang positif corona.
Memang dilema untuk keterbukaan ini, ada sisi baik dan buruknya bila publik mengetahui kebenaran. Banyak yang pro dan kontra akan kejujuran sebuah data harus disampaikan secara terbuka atau harus sebisa mungkin ditutupi.
Sisi baik kejujuran dan keterbukaan informasi data positif covid-19:
1. Masyarakat secara umum lebih waspada karena ada bukti nyata bahwa virus corona itu ada
2. Mereka yang tinggal dalam satu lingkungan dengan penderita akan melakukan isolasi mandiri sebagai upaya pemutusan penyebaran virus corona
3. Secara umum bisa terpantau penyebaran virus tersebut baik dari skala desa hingga internasional sehingga bisa ditelusuri srbab akibatnya dan mencari solusi pemcegahannya
Sisi buruk kejujuran dan keterbukaan informasi data positif covid 19:
1. Masyarakat panik sehingga bisa menurunkan imun tubuh
2. Nama baik penderita dan keluarga tidak terjagaÂ
3. Bisa terjadi pengucilan, cemoohan masyarakat sekitar terhadap penderita dan keluarganya