Masih di suasana pandemi yang kembali menyejukkan hobi berkebun tanaman hias. Dari yang berumah mewah hingga mereka yang lahannya terbatas, dengan berbagai cara menikmati dunia baru menanam bunga untuk kesibukan dan hiburan.
Berbagai jenis bunga kembali bermunculan dengan harga beragam, dari yang sepuluh ribu rupiah perpohon mungil sekali hingga ratusan juta. Sebuah permainan para mafia dalam bidang perbungaan, seperti yang pernah terjadi saat gelombang cinta menjadi ratu bunga dengan bayaran harga perlembar senilai jutaan.
Hobi orang berbeda untuk jenis bunga yang dipelihara, ada yang suka berbagai jenis anggrek dari anggrek bulan, sundae dan sebagainya. Harga anggrek kisaran puluhan ribu untuk yang kecil dan bunga biasa, hingga jutaan rupiah seperti anggrek hitam papua yang sangat langka.
Belum lagi aglonema atau sering juga di sebut bunga sri rejeki yang memiliki puluhan jenis dengan harga beragam pula. Aglonema inilah yang sekarang menjadi incaran para pencuri, diberbagai daerah di wilayah Banyumas Jawa Tengah sudah marak pencurian bunga-bunga yang jenis mahal.
Biasanya pencurian dilakukan malam hingga dini hari dan bergerilya dalam satu komplek bersamaan, dari anggrek hingga aglonema diangkut bersih oleh para pencuri dari teras-teras warga. Kejadian ini sudah sangat meresahkan para pemilik tanaman karena mereka sudah merawat tanaman-tanaman itu dengan sepenuh hati ternyata harus hilang di bawa entah kemana.
Kemungkinan motif pencurian ini untuk di jual kembali karena memang harga jenis aglonema sangat fantastis sekali. Untuk satu pot kecil jenis Lipstik saja bisa sampai 400 ribu rupiah, belum lagi lainnya.
Oleh karena itu di himbau pagi para pecinta tanaman harus lebih waspada menyimpan harta berharganya agar tidak jadi incaran pencuri. Perketat penjagaan teras rumah atau pindahkan tanaman pada tempat yang lebih aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H