Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Curahan Hati Para Pelaku Seni Terdampak Covid-19 (2)

11 Juni 2020   19:22 Diperbarui: 11 Juni 2020   19:34 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Foto: Akustik Band Bumiayu saat tampil pada acara Bawaslu | dokpri

Melanjutkan curahan hati (curhat) para pelaku seni, tulisan pertama tentang Elsa pelaku seni yang sering menampilkan batik carnival dengan mengikuti banyak event baik lokal, nasional maupun tingkat internasional. Kali ini mengangkat cerita Ayub Solihin seorang pemusik, mereka berdua menjadi bagian dari dewan kesenian Kabupaten Brebes bermitra dengan dinas kebudayaan dan pariwisata.

Ayub bersama 4 kawannya tergabung dalam satu nama "Akustik Band Bumiayu", grup musik yang kompak dengan personil laki-laki semua. Dari lagu lawas, dangdut, reggae hingga keroncong bisa mereka kuasai sehingga sering mendapat undangan dalam berbagai acara.

Ket foto: kalung unik karya Ayub dan sanggar suket | dok.Ayub
Ket foto: kalung unik karya Ayub dan sanggar suket | dok.Ayub

Sejak adanya virus corona sudah 36 tampilan yang harus di cancel, belum lagi yang dengan vendor semua batal. Bahkan ada acara wedding di Singapura yang tertarik dengan menampilkan Akustik Band Bumiayu ini juga tidak jadi dilangsungkan, banyak sekali job yang hilang dan harus terima keadaan ini.

Ket. Foto : swadust jewelry lukisan dari serbuk kayu | dok.Ayub
Ket. Foto : swadust jewelry lukisan dari serbuk kayu | dok.Ayub

Ayub memiliki sebuah tempat berkumpulnya para seniman Brebes Selatan dengan nama Sanggar Suket yang berada di desa wisata Winduaji Kabupaten Brebes ini tetap berusaha berkarya walau dalam keadaan seperti ini. 

Awal pandemi bersama relawan penyuka musik membuat kolaborasi musik "Bumiayu in voice" sebagai bentuk peduli dan keprihatinan atas pandemi ini, dengan membawakan lagu "Rumah Kita' dari God Bless sebagai bentuk peduli covid-19 dengan menghibur semua orang selama stay at home.

Ket. Foto : bentuk kalung dari serbuk kayu dan elemen lain | dok.Ayub
Ket. Foto : bentuk kalung dari serbuk kayu dan elemen lain | dok.Ayub

Jebolan desain grafis ini memang sangat kreatif jadi walau job manggung semua batal dia bisa memanfaatkan keahliannya dalam desain grafis dengan menerima pesanan dari berbagai pihak yang membutuhkan melalui online. Ayub bersama kawan-kawannya juga terbiasa membuat produk swadust jewerly berupa kalung dan lukisan, yaitu terbuat dari limbah gergajian kayu dengan beberapa elemen yang digabungkan menjadi karya yang unik dan menarik.

Ayub mempromosikan produknya secara online dan menggarap karyanya bila ada pesanan karena kebanyakan lukisan yang dia buat adalah sebuah lukisan poto dan kalung juga sesuai keinginan pemesan. Hingga saat ini dia masih harus berkutat dengan desain grafis dan produknya selain tampil secara online mengisi siaran radio apabila ada undangan.

KBC-26 Brebes Jateng

Vera Shinta

Dok.KomBes
Dok.KomBes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun