Pantai utara (pantura) dari Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Pekalongan terkena rob akibat permukaan air laut selatan yang pasang sejak 6 hari ini. Rob menggenangi rumah penduduk sekitar bahkan hingga ke jalan raya yang bersebelahan dengan lautan.
Rumah penduduk yang memang sudah ada sejak dulu harus menerima nasib mendapat kiriman air laut yang masuk ke rumah. Bahkan untuk rob tahun ini lebih besar dan sampai ke pemukiman yang lebih jauh.
Menurut Susilo Hariyanto kasubid Bappeda terutama untuk wilayah Brebes air susah mengalir kembali ke laut karena secara geografis ketinggian dari wilayah jalan pantura sampai laut (jarak sekitar 5 km) hanya pada ketinggian 3 m di atas permukaan laut (dpl) sehingga kondisinya sangat landai. Mengakibatkan drainase tergenang tidak bisa jalan.
Bahkan untuk Kabupaten Pekalongan rob sampai ke jalan raya karena memang antara laut dengan jalan hanya dibatasi beton sehingga saat pasang ombak terpecah dan masuk ke jalan. Air pasang merata di laut utara Jawa secara merata mengakibatkan rob di mana-mana sejak akhir Mei.
Seperti yang disampaikan Herizal, plt. Deputi Bidang Meteorologi di Jakarta (4/6) pada awal Juni ini potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi khususnya untuk perairan utara Jawa. Potensi tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup ting di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama (full moon/spring tide).
"Potensi gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga sabtu (6/6) mendatang dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin," imbuhnya.
Untuk wilayah Brebes di Mangrovesari dan Sawojajar sudah di buat sabuk pantai supaya terjadi endapan jauh dari pantai sehingga bisa untuk mencegah abrasi pantai. Sampai saat ini untuk warga sekitar pantai yang terdampak rob masih mendapat bantuan setiap hari dari pemerintah daerah, badan amal, relawan, kompasianer dan berbagai komunitas yang ada di wilayah Brebes.
KBC-26 Brebes Jateng
Vera Shinta