Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Social Distancing Munculkan Ide Amazing

21 April 2020   17:53 Diperbarui: 21 April 2020   17:53 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 ternyata tidak bisa hilang dengan cepat, bahkan kebijakan untuk belajar, bekerja dan ibadah di rumah juga terus diperpanjang. Hal ini sangat berpengaruh pada para pekerja tidak tetap, makin panjang masa tak ada kerjaan dan pemasukan.

Begitupun yang dialami Irham Maulana seorang guru tidak tetap di sebuah sekolah swasta Kecamatan Paguyangan. Irham warga Desa Kedungoleng Kabupaten Brebes ini tidak menyangka masa social distancing harus terus dilakukan sepanjang masih ada pandemi, hal ini tentu saja membuatnya harus memutar otak agar tetap bisa memiliki penghasilan karena tak mungkin hanya mengandalkan honor yang ada.

Juragan Wedang uwuh | dokpri
Juragan Wedang uwuh | dokpri

Irham yang sering mencari rumput untuk kambingnya melihat banyak akar alang-alang yang terbuang dan tak ada yang memanfaatkan, banyak alang-alang yang ada di kebun dan hutan tumbuh secara liar. Dari satu Irham mulai berselancar mencari tahu akar alang-alang bisa dimanfaatkan untuk apa, akhirnya dia menemukan wedang uwuh sepertinya cocok menjadi usaha barunya.

Sejak saat itu dia yang memang sudah punya kapulaga kering hasil kebun sendiri dan punya pohon cengkeh juga, mulai mencari penjualan kayu secang. Awalnya dia pesan kayu secang yang sudah di serut dari wilayah Kediri dan Kudus, ternyata harganya mahal jadi susah untuk perhitungan harga jual wedang uwuh kemasan. Lama kelamaan menemukan pemasok kayu secang yang masih glondongan dan harganya jauh lebih murah.

"Saya hanya tinggal beli jahe, daun kayu manis dan gula batu saja karena bahan lain audah punya sendiri dari kebun," terangnya.

Dokpri
Dokpri

Wedangvuwuh buatan Irham lebih komplit yang terdiri dari kayu secang, daun cengkeh, tangkai cengkeh, daun kayu manis, kapulaga, jahe, akar alang-alang dan gula batu. Hanya di bantu Khulasoh istrinya, setiap hari mengemas racikan wedang uwuh. 

Dari promosinya melalui facebook, membuat akun di shopee dan dari mulut ke mulut, sekarang resellernya makin banyak dari wikayah Bumiayu dan sekitarnya. Satu bungkus wedang uwuh di kasih harga 2500, nanti reseller terserah mau jual berapa ke pembeli. Bahkan sekarang ada reseller yang minta dibuatkan label sendiri dan diperbolehkan asalkan jumlah pembelian 100 bungkus.

irham lebih memilih mengantar barang dagangannya ke reseller pada masa oandemi ini, jadi rumahnya aman dari banyaknya tamu yang datang. Inilah keberkahan yang ada, pandemi membuat keluar ide cemerlang yang luar biasa. Kreatifitas tanpa batas, memanfaatkan hasil kebun menjadi barang yang bermanfaat menghasilkan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun