Keadaan dalam kondisi darurat, semua orang berlomba-lomba jaga kesehatan. Makan makanan bergizi, rajin cuci tangan dan tinggal di rumah adalah kegiatan sehari-hari yang harus dilakukan. Pembiasaan bagus agar manusia bisa lebih mengendalikan nafsu duniawinya, banyak berdoa dan menyayangi diri sendiri sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta.
Makan menjadi kebutuhan utama manusia untuk melangsungkan hidupnya, alangkah bahagia bagi warga desa yang bisa memanfaatkan tanaman kebun untuk di olah. Tanpa perlu keluar uang untuk membeli dan  tentu saja makanan lebih sehat dan bergizi, terutama sayur mayurÂ
Salah satu hasil kebun yang bisa dijadikan masakan adalah cungking, yaitu sebangsa tanaman talas tapi tidak beracun dan tidak gatal apabila di masak. Umumnya daun atau batang talas gatal kalau di olah, bahkan kalau getahnya kena kulit juga bisa mengakibatkan gatal.
Kalau cungking beda, tanaman ini umbinya sama persis dengan talas dan bisa di makan. Batangnya lebih ramping, di kampung banyak tanaman cungking kadang tumbuh liar. Bila akan memasak batang cungking bisa langsung di masak setelah di potong-potong.Â
Kemudian masak dengan bumbu oseng/tumis seperti biasa, tak perlu banyak menambahkan air karena batang cungking mudah lembek bila di masak. Rasanya enak hampir mirip gendot/eceng gondok, lembut dan menyerap minyak mengakibatkan rasanya lebih menyatu dengan bumbuÂ
Hati-hati kalau lihat tanaman talas, tidak semua batang dan daunnya bisa di masak ya. Harus bisa membedakan mana yang bikin gatal dan tidak.
KBC-26 Brebes Jateng