Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengais Rezeki di Tengah Pandemi

10 April 2020   18:24 Diperbarui: 10 April 2020   18:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nanang (40) warga asli Jatibarang Kabupaten Brebes ini menikah dengan warga Desa Kretek Kecamatan Paguyangan, dia seorang pedagang celana keliling dari desa ke desa. Pekerjaan yang baru digelutinya sekitar 4 bulan ini menjadi penghasilannya sehari-jari.

Setiap hari dia berkeliling dengan terjadwal setiap harinya pergi ke desa yang berbeda tetapi masih dalam lingkungan Kecamatan Paguyangan. Pagi hingga sore dia berkeliling dengan motornya, sore hari gantian istrinya yang berjualan disekitar desanya.

Sebelumnya Nanang bekerja menjadi tukang di desanya Jatibarang, namun setelah musim hujan turun sudah jarang orang yang membutuhkan tenaganya. Dulu seminggu sekali dia harus meninggalkan keluarganya di Kretek sekarang dia menetap untuk berjualan.

"Musim hujan gak ada orang bongkar rumah jadi saya gak kerja, mau jualan makanan gak enak tetangga banyak yang sudah jualan," jelasnya.

Awal tak ada kerjaan memang terbersit dipikirannya dan istri untuk berjualan makanan berupa camilan seperti cilok, seblak atau gorengan tapi dia tidak enak karena tetangga sudah ada yang juapan jadi takut mengurangi rejeki orang. Akhirnya bermodal awal 3 juta dia belikan berbagai macam celana dengan sistem ecer industri rumahan  di Tegal.

Sejak 4 bulan ini dia sudah 6 kali belanja, setiap minggu uang dikumpulkan, kalau punya uang diatas 5 juta dia ingin beli yang satu bal sekalian. Satu bal pakaian itu sekitar setengah kwintal terdiri dari celana dengan model dan bahan campuran. Nanang menjual celana-celana itu dengan harga variatif dari 30 ribu hingga 65 ribu rupiah.

Sejak adanya pandemi, Nanang tetap jualan karena dia butuh uang untuk kebutuhan anak istrinya, kalau tidak jualan maka modal tidak akan berputar dan susah lagi untuk mengawalinya. Maka hari ini juga jadwal dia jualan di Desa Cipetung, mengais rejeki dan mengikuti takdir menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah. Nanag tetap optimis di tengah pandemi harus tetap berjuang mencari uang agar kesehariannya bisa makan. Begitu juga istrinya yang setia bergantian waktu menjajakan dagangannya.

KBC-26 Brebes Jateng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun