Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak COVID-19, dari Sepinya Pelanggan hingga Rajinnya Cuci Tangan

29 Maret 2020   20:15 Diperbarui: 29 Maret 2020   20:21 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coronavirus membawa dampak beragam pada kehidupan manusia, khususnya di Indonesia tercinta ini. Banyak sisi negatifnya tapi juga ada sisi positif yang muncul karena pandemi ini.

Dari segi ekonomi sudah pasti banyak yang mengalami keterpurukan terutama bagi para pedagang yang mendapat penghasilan harian. Seperti rumah makan yang mempekerjakan banyak karyawan dalam pelayanan.

Bisnis rumah makan banyak yang mengalami kelesuan, jumlah pelanggan kian menipis. Yang biasanya meja kursi penuh dan para pemesan delivery order harus antri kini suasana rumah makan terlihat lengang. Hanya sekitar 3 set kursi yang terisi, itupun hanya berdua dan tidak beramai-ramai apalagi satu keluarga.

Keadaan ini sangat berpengaruh pada penghasilan para pedagang makanan matang, outlet-outlet banyak yang sepi, para pelayan hanya bisa berdiam diri. Penantian panjang mengharap hadirnya para pelanggan. Suasana riuh tak lagi terlihat, semua makan dengan tenang dan sesekali hanya terdengar obrolan berbisik membuat suasana makin lengang.

Tampak wajah cerah pelayan saat melihat kendaraan berhenti diparkiran ataupun orang berjalan mendekati rumah makan, ada kebahagiaan bisa melayani konsumen dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Tentu saja yang lebih pusing adalah pemilik rumah makn yang sudah keluar modal dan harus membayar para karyawan.

Konsumen mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ke rumah makan | dokpri
Konsumen mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ke rumah makan | dokpri

Namun ada sisi baiknya juga dari dampak pandemi COVID 19, lihatlah para konsumen rumah makan sebelum masuk mereka bergantian mencuci tangannya dengan sabut. Kebiasaan langka di negeri tercinta ini, biasanya begitu turun dari kendaraan mereka langsung masuk dan duduk di meja yang dituju kemudian langsung memesan makann. 

Para pembeli akan mencuci tangan biasanya saat mau makan saja, itupun kadang ada membasahi tangan dengan air agar terasa bersih karena akan memegang makanan. Tentu kebiasaan cuci tangan ini tidak diterapkan secara disiplin juga baik orang tua maupun anak-anak, bahkan cuci tangan dimangkok khususpun sudahlah cukup. Tapi sekaranh, semua inginnya bersih dan pakai sabun.

Keluar dari rumah makan cuci tangan dengan hand sanitizer | dokpri
Keluar dari rumah makan cuci tangan dengan hand sanitizer | dokpri

Begitu juga saat mereka selesai menikmati hidangan, tanpa ada yang menyuruh secara otomatis memanfaatkan hand sanitizer yang ada di tiang pintu keluar. Kebiasaan bagus ini juga hadir setelah adanya pandemi Covid-19, sebelumnya tidak semua orang memikirkan kebersihan sedemikian rupa.

Semoga pandemi segera berlalu namun meninggalkan kebiasaan-kebiasaan baik pada semua manusia, sehingga geliat ekonomi rakyat kembali pulih dan berbonus sehat karena rajin menjaga kebersihan.

KBC-26 Brebes Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun