Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu dalam Sepotong Croisant

24 Maret 2020   19:03 Diperbarui: 24 Maret 2020   19:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita bagai susu dan croisant, setiap pagi berbagi saling melangkapi. Setiap ada aku pasti kaupun hadir menemani. Berbincang tentang berbagai kisah tak ada jemu. Saling merindu walau selalu bersama tak terpisahkan.

Aku adalah susu segar yang selalu membuatmu bugar, dan kau sepotong croisant yang membuatku selalu tersenyum bahagia. Kita sepasang hati yang tak bisa terpisahkan, kecuali ajal menjemput dan itupun aku harap pergi bersama.

Pagi ini masih ada segelas susu murni dan sepotong croisant, namun aku sendiri. Tak ada lagi kata-kata menenangkan disetiap pagiku, tak ada lagi belaian lembut kasih sayangmu. Ajal menjemputmu sendiri, tanpa aku. Dan aku kau tinggal sendiri tanpa kata.

Rindu dalam sepotong croisant, tak mampu aku telan. Kau pergi tak untuk kembali, kau pergi bersama karena pandemi. Aku diam di sini dalam ruang bersih dan sepi, isolasi diri dan menanti ajal mengantarku menemuimu.

KBC-26 | Kompasianer Brebes Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun