Pada saat kita dijalan ataupun ditempat mana melihat guru yang pernah mendidik kita, sempatkanlah mendatangi dan kembali mengenalkan diri. Guru tidak akan hafal semua muridnya yang jumlahnya puluhan ribu, maka jangan suka tebak-tebakan sama guru biar mengenal kita.
Kita harus maklum dengan keterbatadan memori, sebagai murid yang pernah diajar hatusnya kita yang memperkenalkan diri. Hanya di sapa dan masih dikenal oleh muridnya sudah menjadi kebanggaan dan kebahagiaan tersediri bagi seorang guru, betapa waktu cepat sekali berputar hingga menyisakan kenangan pada sebuah proses belajar.
Barangkali kita kebetulan berada pada sebuah rumah makan yang sama pada guru, cobalah sedikit memberi kejutan kebahagiaan untuk beliau. Bayarkanlah makanan yang telah dipesannya secara diam-diam, tak perlu memperlihatkan diri.
Bukan kita tak mau menyapa tapi sesekali tak apa memberi kenangan manis ada seorang murid telah memperhatikannya dengan membayarkan jamuan makan yang telah beliau pesan.Â
Yakinlah hati mereka akan tersentuh dan doa-doa kebaikan akan mengalir pada murid-muridnya. Doakan pula guru-guru agar ilmu yang telah mereka berikan menjadi ladang oahala yang tak ada habisnya. Berterima kasihlah pada guru dengan menyentuh hatinya melalui hal-hal ringan yang sangat berarti. Sudahkan kita berterima kasih pada guru?
KBC-26