Masih mengenai corona yang kian meneror kenyamanan hidup manusia, sebagian orang sudah bisa melakukan social distancing dengan tertib. Selama 14 hari kedepan berusaha mengurangi ruang gerak keluar rumah, semua demi kebaikan semua. Dengan memutus menyebarnya COVID-19 maka membantu usaha dalam meredakan virus ini.
Sebagian perkantoran sudah menerapkan pada pegawainya untuk bekerja dari rumah selama 14 hari, hal ini upaya menjauhkan diri dari kerumunan. Namun masih banyak pegawai ataupun karyawan yang tidak bisa mengikuti himbauan pemerintah, bukan karena mereka tak mau menurut tapi karena tuntutan tanggung jawab yang menyebabkan meteka harus tetap bekerja.
Salah satu petugas rumah sakit yang masih bekerja adalah sepupu saya, dia bekerja di bagian administrasi rawat inap. Setiap hari jarus berangkat kerja sesuai jadwalnya, diruangan tersebut ada 4 karyawan yang bekerja bergantian. Pada keadaan seperti ini makin banyak orang yang sakit dan dirawat, maka dari itu tidak mungkin bagian ini bisa ijin ambil cuti atau tinggal dirumah seperti anjuran pemerintahÂ
Dengan kita menjaga jarak dan menjauhi keramaian maka mengurangi resiko terkena wabah ini, hal inilah yang diharapkam sehingga penyebaran virus corona terputus. Maka hargailah perjuangan para petugas medis ini dengan mengikuti aturan untuk tetap membatasi ruang gerak.
Kembali pada para petugas administrasi rumah sakit, tugas mereka yang berjaga didekat bangsal rawat inap tentu saja beresiko juga terkena paoaran virus. Mereka harus menjaga imunitas diri agar selalu sehat.Â
Di rumah sakit tersebut juga sudah sangat ketat aturannya, tidak boleh ada yang menjenguk kecuali penjaga pasien satu orang. Bagi yang mau masuk ke rumah sakit sudah dihadapkan dengan petugas keamanan untuk mengecek suhu mereka, apabila suhu diatas 38v maka akan langsung diadakan pemeriksaan lebih lanjut.
Bagi petugas medis ini harus rela meninggalkan rumah setiap waktu dan membawa resiko terpapar virus, tapi tekad dan niat baik mereka dengan tanggung jawabnya pengabdian pada masyarakat membuat mereka tetap semangat bekerja.Â
Keikhlasan mereka menjalankan pekerjaan ini patut diacungi jempol, walau mereka punya anak yang harus ditinggalkan dirumah dan keluarga yang selalu waswas tapi mereka tetap tersenyum melayani pasien yang ada.Â