Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Libur Aman Main ke Sawah

18 Maret 2020   16:29 Diperbarui: 18 Maret 2020   16:33 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Libur  14 hari bukan berarti untuk piknik, tapi berdiam diri dirumah untuk menghindari berkerumun dan mendatangi keramaian. Bagi orang tua bisa saja dilakukan dengan pemahaman akal sehat, karena itu proses pencegahan menyebarnya COVID-19.

Tapi bagi anak-anak akan sangat menjenuhkan, apalagi dengan segambreng tugas dari sekolah otomatis mereka makin butuh hiburan. Tidak bisa bermain dengan teman, berlariam dan beli jajan menjadikan mereka kadang muncul reweknya. Cari perhatian dan mudah marah, lihat televisi atau main gadget juga bisa membosankan bagi mereka.

Kebetulan tinggal di desa jadi lebih enak mencari hiburan untuk anak, ajak saja kesaeah dekat rumah. Tak ada manusia lain yang berkerumun, kecuali beberapa petani yang tengah mencangkul dalam jarak yang berjauhan. Anak bisa bebas berlarian dipematang, mengejar katak ataupun menyerok ikan kecil yang ada di sawah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Biarkan anak berekspresi mengenal lingkungannya, jangan takut kotor dan sakit. Sekitar sawah sepertinya aman, jauh dari gerombolan orang datang. Apalagi saat sawah habis panen, lama tak tersentuh tubuh-tubuh manusia. Sambil duduk dibatu besar menikmati cahaya terik yang membakar kulit, tak mengapa karena katanya virus inipun tidak tahan dengan panas jadi sekalian saja berjemur. 

Tidak berani duduk di gubuk, menjaga barangkali ada yang pernah duduk disitu dan meninggalkan virus. Memang terlalu berlebihan pemikirannya tapi apa salahnya waspada dan cari aman. Yang penting anak tetap terpantau aktifitasnya. 

Masa sekarang adalah masa social distaching jadi kita masih boleh keluar rumah untuk hal yang penting dan tidak pergi kekeramaian. Kecuali kalau pada level Lockdown barulah kita dikarantina benar-benar tak boleh keluar rumah. Kalo sekarang yang penting jaga jarak aman dengan orang sekitar 1 meter. Tapi kalau sama orang dirumah gak mungkin juga kan jaga jarak sebegitunya. 

Anak-anak butuh hiburan jadi pandai-pandailah orang tua memberi fasilitas bermain yang aman untuk mereka. Jangan dikurung malah nanti bisa jadi stress dan sakit, karena usia mereka masih dalam tumbuh kembang dan belum bisa dipaksa untuk tegas diam dirumah.

Salam sehat untuk Indonesia tercinta

KBC-26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun