Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hidup untuk Keabadian

16 Maret 2020   20:47 Diperbarui: 16 Maret 2020   20:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Muara Sungai (Dok. Pribadi)

Hidup tidak hanya urusan mata dan perut

Tidur lelap dan makan kenyang

Banyak pembelajaran yang harus dijalani

Tentang hidup

Tentang mati

Manusia terlahir dengan kastanya

Dari sudra hingga brahmana

Semua punya peran dan tujuan

Memikul bebannya yang harus diselesaikan didunia

Hingga kelak menuju alam keabadian dengan lapang dan gagah

Kehidupan adalah cerita tentang nenek moyang hingga jaman entah sampai kapan kedepan

Bukan hanya saat ini

Namun untuk esok dan lusa

Tak boleh diam

Bergeraklah untuk hidup dan matimu

Perankan lakon sebaik mungkin

Selesaikan tujuan hingga beban berkurang

Hingga waktunya tiba bekalmu telah banyak

Keabadian yang tenang menjadi hidupmu selanjutnya

Hidup ini hanya kilatan petir yang lewat

Hidup yang sebenarnya adalah kelak pada keabadian setelah hilangnya kehidupan

KBC-26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun