Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Pagi Calon Presiden

29 Februari 2020   07:59 Diperbarui: 29 Februari 2020   07:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat pagi calon Presiden

Awali harimu dengan seragam dan keceriaan

Melangkah dalam gurauan segar

Meninggalkan jejak kantuk dan malas yang tercecer

Gerbang ilmu telah menunggumu

Berjejer para pejuang ilmu menyambut hadirmu

Tersenyum dan semangatlah 

Harimu akan sama seperti kemarin

Berjejal ilmu pengetahuan dan budi pekerti

Selamat pagi calon presiden

Siapkan buku dan jemarimu untuk memindahkan ilmu dalam bait tulisan

Siapkan telinga dan matamu untuk menyerap pengetahuan demi masa depanmu

Tugasmu masih sama seperti sebelumnya, belajar belajar belajar

Namun kantukmu tak tertahan

Jenuhmu tak tersingkirkan

Suara nyaring gurumu menjadi peninabobo pagimu

Meja kayu menjadi peraduan nyaman bersama dengkuran halusmu

Alam mimpi membawamu dalam permainan seru pertarungan game online

Sorak sorai kemenanganmu mengejutkan seluruh penghuni kelas

Kau mengigau wahai calon presiden

Tubuhmu diruangan ini namun jiwamu tak mau bersama

Malasmu mengalahkan semangat orangtua untuk menjadikanmu pandai

Jiwamu telah terkurung permainan setan yang membelenggu

Tidakkah kau tahu betapa meruginya hatimu

Selamat pagi calon presiden

Singkirkan benda yang merasukimu dengan kegilaan

Ambil bola dan bawalah kelapangan

Ajak kawan-kawanmu meluapkan tenaga muda yang tengah bergelora

Belajar berjiwa sportif 

Belajar bersahabat dengan alam

Belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi

Karena kau, kalian semua generasi muda adalah calon presiden masa depan

Smpn 2 Tonjong

Pagi diakhir Februari

Kabisat yang damai 29022020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun