4. Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan bungkus kopi lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
5. Setelah keranjang atau tas antik selesai bagian dalam tas dapat diberi lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
Program kami secara garis besar telah menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi bisa mengubah limbah kopi menjadi produk bernilai. Inisiatif ini tidak hanya membantu RT 03 RW 05 mengurangi limbah sampah, tapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat yang ada di lingkungan sekitar. Kolaborasi antara kami sebagai mahasiswa dan ibu-ibu PKK, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kegiatan ini juga membuktikan bahwa solusi sederhana bisa membuat perubahan nyata untuk lingkungan. Dengan mengubah cara pandang terhadap limbah, program ini mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada kelestarian alam. Ke depannya, inisiatif semacam ini diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berkreasi dan memanfaatkan limbah secara bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H