Mohon tunggu...
Vera Rahayu
Vera Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - CPNS

Resensi/Review

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resensi/Review Modul Agenda 1 : Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara

19 Januari 2025   07:30 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Resensi/Review Materi Modul Agenda I (Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara)

Oleh : Vera Rahayu, S.H.

Tulisan ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS  Golongan III Tahun 2025

MODUL 1

WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

            Pemantapan wawasan kebangsaan dan menumbuhkembangkan kesadaran bela negara sangatlah penting mengingat berbagai masalah kebangsaan yang di terjadi di era lajunya arus globalisasi saat ini. Pengertian dari Wawasan Kebangsaan itu sendiri adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara

  • Pancasila
  • Undang-Undang Dasar 1945
  • Bhinneka Tunggal Ika
  • Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan

  • Bendera
  • Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
  • Bahasa
  • Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.
  • Lambang Negara
  • Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Garuda dengan perisai sebagaimana dimaksud dalam memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki sayap yang masingmasing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.
  • Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman

NILAI NILAI BELA NEGARA

Pengertian Bela Negara

  • Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Nilai Dasar Bela Negara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :

  • Cinta Tanah Air : Indikator cinta tanah air tercermin dalam sikap menjaga tanah, perkarangan, dan seluruh wilayah Indonesia, merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, memiliki jiwa patriotisme, menjaga nama baik bangsa, memberikan kontribusi bagi kemajuan negara, serta bangga menggunakan produk dalam negeri.
  • Sadar Berbangsa dan Bernegara : Indikator sadar berbangsa dan bernegara tercermin melalui sikap berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi, atau politik, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan, ikut serta dalam pemilihan umum, berpikir, bersikap, dan berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara, serta berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
  • Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Bangsa : Indikator setia pada Pancasila sebagai ideologi bangsa ditunjukkan dengan sikap memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai pemersatu bangsa, senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta meyakini Pancasila sebagai dasar negara.
  • Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara : Indikator rela berkorban untuk bangsa dan negara tercermin melalui sikap bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemajuan negara, siap membela negara dari ancaman, berpartisipasi aktif dalam pembangunan, gemar membantu sesama yang kesulitan, serta yakin bahwa pengorbanan tersebut tidak sia-sia.
  • Kemampuan Awal Bela Negara : Indikator kemampuan awal Bela Negara ditunjukkan melalui sikap memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan intelijensia, memelihara jiwa dan raga, bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, gemar berolahraga, serta menjaga kesehatan.

Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN

  • Cinta Tanah Air  : ASN diharapkan untuk menunjukkan kesetiaan pada negara dengan mendukung ideologi negara (UUD 1945), menjaga kedaulatan negara (ruang darat, laut, dan udara), serta mengutamakan penggunaan produk dalam negeri. Aparatur Sipil Negara juga harus menjadi contoh bagi masyarakat, mengedepankan patriotisme, dan memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan bangsa.
  • Kesadaran Berbangsa dan Bernegara  : ASN harus menjalankan tugas secara profesional, objektif, dan netral, terutama dalam kaitannya dengan politik. ASN juga diharapkan untuk menaati hukum, berpartisipasi aktif dalam pemilu yang jujur dan adil, serta menjaga sistem pemerintahan yang demokratis. 
  • Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara: ASN harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen penyebarannya di masyarakat. ASN juga diharapkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, menjaga etika tinggi, serta menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
  • Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara : ASN harus memberikan pelayanan publik dengan jujur dan efektif, serta siap mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya demi kemajuan negara. ASN juga diharapkan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan membantu masyarakat dalam situasi sulit.
  • Kemampuan Awal Bela Negara : ASN perlu memiliki kompetensi yang baik dalam menjalankan kebijakan dan program pemerintah, serta selalu berusaha meningkatkan kualitas kepemimpinan dan kinerja. Menjaga kesehatan fisik dan mental juga menjadi penting, serta memiliki gaya hidup sehat dan kebiasaan yang mendukung kebugaran tubuh.

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik". Ini berarti bahwa Organisasi Pemerintahan Negara Republik Indonesia bersifat unitaris, walaupun dalam penyelenggaraan pemerintahan kemudian terdesentralisasikan. Sejalan dengan hal tersebut, maka Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota.

MODUL 2

ANALISI ISU KONTEMPORER

Perubahan global (globalisasi) yang terjadi dewasa ini, memaksa semua bangsa (Negara) untuk berperan serta, jika tidak maka arus perubahan tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang tidak mau berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu bangsa, dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya

  • Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
  • Modal Intelektual, yaitu perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan mengelola perubahan organisasi melalui pengembangan sumber daya manusia nya.
  • Modal Emosional, yaitu kemampuan mengelola emosi dengan baik akan menentukan kesuksesan PNS dalam melaksanakan tugas, kemampuan dalam mengelola emosi tersebut disebut juga sebagai kecerdasan emosi
  • Modal Sosial, yaitu jaringan kerjasama di antara warga masyarakat yang memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka.
  • Modal ketabahan (adversity), yaitu modal untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sebuah organisasi birokrasi.
  • Modal etika/moral, yaitu kecerdasan moral sebagai kapasitas mental yang menentukan prinsip-prinsip universal kemanusiaan harus diterapkan ke dalam tata-nilai, tujuan, dan tindakan kita atau dengan kata lain adalah kemampuan membedakan benar dan salah.
  • Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER

  • Korupsi: Merupakan tindakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi, seperti penggelapan atau penerimaan uang sogok. Dalam hal ini termasuk pula gratifikasi yang menurut Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999, "gratifikasi" mencakup pemberian uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan gratis, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam maupun luar negeri, serta yang dilakukan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.
  • Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif: Narkotika adalah zat yang dapat menurunkan kesadaran dan menimbulkan ketergantungan. Psikotropika memengaruhi sistem saraf pusat, sementara zat adiktif lainnya juga berpengaruh psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika.
  • Terorisme dan Radikalisme: Terorisme adalah kejahatan yang mengancam stabilitas dan menimbulkan korban jiwa, sementara radikalisme adalah proses adopsi kepercayaan ekstrim, termasuk penggunaan kekerasan untuk perubahan sosial.
  • Money Laundering (Pencucian Uang): Adalah upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan hasil kejahatan agar terlihat sah.
  • Proxy War: Konflik antara dua negara yang tidak langsung terlibat dalam peperangan, melibatkan pihak ketiga atau proxy untuk mencapai tujuan, seperti menghilangkan identitas dan ideologi suatu bangsa.
  • Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax): Cyber crime adalah kejahatan di dunia maya menggunakan teknologi. Hate speech adalah ujaran kebencian yang dapat memicu kekerasan, dan hoax adalah informasi palsu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

TEKNIK ANALISIS ISU

MEMAHAMI ISU KRITIKAL

Isu kritikal dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat urgensinya:

  • Isu saat ini (current issue): Isu yang mendapat perhatian publik luas dan membutuhkan penanganan segera.
  • Isu berkembang (emerging issue): Isu yang mulai menyebar di ruang publik dan mulai disadari oleh masyarakat.
  • Isu potensial: Isu yang belum terlihat di publik, namun terindikasi melalui data atau analisis bahwa isu ini dapat berkembang di masa depan.

Pendekatan lain untuk menentukan apakah isu kritikal adalah dengan issue scan, yang meliputi:

  • Media scanning: Mencari informasi isu melalui media seperti surat kabar dan jurnal.
  • Existing data: Menelusuri survei, polling, atau dokumen resmi terkait isu.
  • Knowledgeable others: Menggali informasi dari profesional, pejabat, atau pemimpin opini.
  • Public and private organizations: Melibatkan organisasi terkait seperti komisi independen atau institusi keagamaan.
  • Public at large: Mengamati kesadaran masyarakat luas terhadap isu yang berdampak langsung atau tidak langsung pada mereka.

TEKNIK-TEKNIK ANALISIS ISU

  • Teknik Tapisan Isu : Dalam penetapan isu yang berkualitas, penting untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dengan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Beberapa alat bantu yang umum digunakan antara lain teknik tapisan dengan rentang penilaian (1-5) pada kriteria: Aktual (isu yang sedang hangat dan nyata), Kekhalayakan (isu yang menyangkut kehidupan banyak orang), Problematik (isu dengan masalah kompleks yang membutuhkan solusi), dan Kelayakan (isu yang realistis dan dapat dipecahkan). Alat bantu lain yang digunakan adalah kriteria USG yang mencakup: Urgency (seberapa mendesak isu tersebut), Seriousness (seberapa serius dampaknya), dan Growth (potensi memburuknya isu).
  • Teknik Analisis Isu
  • Mind mapping : Teknik yang memanfaatkan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan grafis untuk membentuk kesan.
  • Fishbone Diagram : Memetakan masalah dengan mengidentifikasi sebab-sebab potensial yang terkait dengan kategori seperti manusia, material, mesin, prosedur, dan lainnya, untuk dianalisis melalui sesi brainstorming.
  • Analisis SWOT : Metode untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal secara sistematis melalui tiga tahapan: pengumpulan data, analisis, dan pengambilan keputusan.
  • Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) : Metode untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan guna mengevaluasi kesenjangan dalam kinerja bisnis.

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

  • Kesiapsiagaan Bela Negara adalah kesiapan fisik, mental, dan sosial seseorang dalam menghadapi berbagai situasi kerja dengan tekad dan kesadaran penuh, berdasarkan kecintaan terhadap NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari meliputi: menciptakan suasana harmonis dalam keluarga, membentuk keluarga yang sadar hukum, meningkatkan iman dan iptek dalam pelatihan, menciptakan suasana aman dalam masyarakat, menjaga keamanan kampung bersama, mematuhi peraturan hukum, dan membayar pajak tepat waktu.

RUMUSAN 5 NILAI BELA NEGARA

  • Cinta Tanah Air
  • Sadar Berbangsa dan Bernegara
  • Setia Kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara
  • Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
  • Mempunyai kemampuan awal bela Negara

MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat diambil manfaatnya seperti membentuk disiplin waktu, jiwa kebersamaan, dan solidaritas, serta mental dan fisik yang tangguh. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan kecintaan pada bangsa, melatih kepemimpinan, meningkatkan iman dan taqwa, serta berbakti kepada orang tua, bangsa, dan agama. Kesiapsiagaan bela negara juga melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan, mengurangi sikap negatif seperti malas dan egois, serta membentuk perilaku jujur, tegas, adil, dan peduli antar sesama.

KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA

  • KESEHATAN JASMANI
  • Kesehatan jasmani adalah kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan melakukan aktivitas fisik tanpa kelelahan berlebihan. Ini mencakup kesanggupan untuk menjalankan tugas dengan baik, meskipun dalam kondisi yang sulit, dan menghindari cedera atau kelelahan.
  • KESEHATAN MENTAL
  • Kesehatan mental berfokus pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri, yang mencakup kestabilan emosi dan kemampuan menghadapi tekanan mental.
  • KESIAPSIAGAAN JASMANI
  • Kesiapsiagaan jasmani adalah kesiapan fisik seseorang untuk melaksanakan tugas fisik dengan efisien, dengan dasar kesegaran jasmani yang baik, guna menghindari cedera atau kelelahan.
  • KESIAPSIAGAAN MENTAL
  • Kesiapsiagaan mental adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan mental, baik dari dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar, sesuai dengan perkembangan mental atau kedewasaannya.

RENCANA AKSI BELA NEGARA

  • Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun