Mohon tunggu...
Vera Puspita
Vera Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya perkenalkan Nama saya : Vera Puspita Dewi Prodi : Pendidikan Biologi, Fakultas Sains,Tehnik dan Terapan Universitas Pendidikan Mandalika Hobi saya olahraga, traveling dan pembawa acara/MC

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Limnologi Perairan Darat di Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep: Keindahan Alam, Destinasi Wisata dan Dinamika Lingkungan di Lombok Utara

24 Desember 2024   12:20 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:20 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Lombok Utara, sebuah wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya, menyimpan berbagai potensi destinasi wisata yang memikat hati wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu ikon daya tariknya adalah Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep yang terletak dibawah kaki Gunung Rinjani. Kedua air terjun ini berada Wilayah Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Kedua air terjun ini tidak hanya menjadi ikon wisata alam, tetapi juga menyimpan keunikan ekosistem perairan darat yang menarik untuk diteliti.

Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep menawarkan pemandangan spektakuler dengan aliran air yang mengalir jernih dan udara sejuk khas pegunungan. Di balik keindahannya, sistem perairan darat di kawasan ini memiliki nilai ilmiah yang tinggi, terutama dalam bidang limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari ekosistem perairan darat, seperti sungai, danau, dan air terjun. Penelitian limnologi pada perairan ini dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai kualitas air, keanekaragaman hayati, serta dinamika lingkungan yang terjadi akibat interaksi antara aktivitas manusia dan alam.

Selain berfungsi sebagai objek wisata, di kawasan ini juga memiliki peran penting sebagai penyedia sumber daya air bagi masyarakat sekitar. Namun, tekanan dari aktivitas pariwisata, perubahan iklim, dan potensi degradasi lingkungan menimbulkan tantangan tersendiri bagi pelestarian kawasan ini. Oleh karena itu, studi limnologi di Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep menjadi langkah penting untuk mengungkap dinamika ekologis yang ada serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang berkelanjutan.

Artikel yang saya buat ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang keindahan, potensi wisata, dan dinamika lingkungan di kawasan Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan wisata dan kelestarian lingkungan di Lombok Utara.

Keindahan Alam yang Memikat

Air Terjun Pertama Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)
Air Terjun Pertama Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)

Air Terjun Kedua Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)
Air Terjun Kedua Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)

Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep adalah dua destinasi wisata yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Utara. Kedua air terjun ini dikelilingi oleh hutan tropis lebat dengan suasana yang sejuk dan alami. Keindahan air terjun ini tidak hanya memikat wisatawan lokal dan mancanegara, tetapi juga menjadi sumber daya ekosistem penting yang menopang keanekaragaman hayati yang ada disekitarnya. Dalam kajian limnologi, perairan darat seperti sungai, danau, dan air terjun memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Artikel yang saya buat ini mengulas bagaimana ekosistem di sekitar kedua air terjun ini saling berkaitan dan memberikan manfaat ekologis bagi kawasan sekitarnya.

Eksplor Air Terjun Pertama Sendang Gila

Perjalanan menuju Air Terjun Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)
Perjalanan menuju Air Terjun Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)

Air Terjun Pertama Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)
Air Terjun Pertama Sendang Gila (sumber : foto oleh penulis)

Air Terjun Sendang Gila terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Utara. Terkenal dengan keindahan alamnya, air terjun ini menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang hendak menjelajahi lebih jauh keindahan kawasan Rinjani. Dalam perjalanan menuju air terjun ini disuguhkan dengan pemandangan alam sekitar yang begitu asri yang dapat memanjakan mata para wisatawan yang datang. Sendang Gila memiliki karakteristik unik dengan aliran air bertingkat yang menambah estetika visualnya. Suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 31 meter menciptakan suasana tenang, berpadu dengan udara segar khas pegunungan. 

Sebagai destinasi wisata, tempat ini mudah diakses melalui jalur berundak dan jalan setapak yang dikelilingi pepohonan hijau.  Pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga mengenal cerita legenda lokal yang melibatkan Sendang Gila sebagai bagian dari budaya masyarakat setempat. Banyak masyarakat lokal memanfaatkan destinasi alam ini dengan berjualan disekitar kawasan air terjun pertama. Dari sudut pandang limnologi, air di Sendang Gila memiliki karakteristik jernih, karena dipengaruhi oleh sumber mata air alami dan ekosistem sekitar yang masih relatif terjaga

Eksplor Air Terjun Kedua Tiu Kelep

Perjalanan Menuju Air Terjun Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)
Perjalanan Menuju Air Terjun Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)

Air Terjun Kedua Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)
Air Terjun Kedua Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)

Berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki dari air terjun pertama Sendang Gila, Air Terjun Tiu Kelep menawarkan pengalaman alam yang lebih mendalam. Dengan ketinggian mencapai 42 meter, aliran air Tiu Kelep mengalir deras membentuk kolam alami di bawahnya, yang sering digunakan pengunjung untuk berenang. Nama "Tiu Kelep," yang dalam bahasa Sasak berarti "kolam terbang," merujuk pada efek percikan air yang tampak seperti berterbangan di sekitar area. 

Dari segi limnologi, air di Tiu Kelep berasal dari mata air Gunung Rinjani yang mengalir melalui berbagai ekosistem hutan tropis, menjadikannya habitat penting bagi flora dan fauna endemik. Kombinasi lingkungan yang subur, air yang segar, dan suasana yang menenangkan menjadikan Tiu Kelep sebagai surga tersembunyi bagi para pencinta alam dan fotografer. Dinamika lingkungan di sekitar air terjun ini juga menghadapi tantangan akibat meningkatnya aktivitas wisata, yang perlu diimbangi dengan upaya konservasi untuk menjaga ekosistemnya. Melalui pembahasan ini, keindahan alam dan aspek limnologi kedua air terjun tidak hanya menjadi daya tarik wisata tetapi juga mengingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.

Ekosistem di Sekitar Kawasan Air Terjun

Aliran sungai dari Air Terjun Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)
Aliran sungai dari Air Terjun Tiu Kelep (sumber : foto oleh penulis)

Aliran sungai dari Air Terjun (sumber : foto oleh penulis)
Aliran sungai dari Air Terjun (sumber : foto oleh penulis)

Air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep dialiri oleh mata air Gunung Rinjani, sehingga memiliki kualitas air yang sangat jernih dan mendukung keanekaragaman hayati. Ekosistem di sekitar air terjun mencakup:

1). Flora

Keberadaan Hutan tropis yang rimbun mendukung proses filtrasi alami air dan menjaga kestabilan tanah. Jenis tanaman seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek liar tumbuh subur di area lembap terutama sering dijumpai dikawasan air terjun ini

2). Fauna

Habitat bagi beragam spesies serangga, burung, monyet dan ikan kecil di sungai yang mengalir dari air terjun. Spesies seperti burung dan kupu-kupu sering ditemukan di area ini, menambah nilai ekowisata.

Konservasi Ekosistem di Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep

1). Pentingnya Konservasi Ekosistem diKawasan Air Terjun

Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep merupakan salah satu daya tarik utama wisata di Lombok Utara. Selain memberikan manfaat ekonomi melalui sektor pariwisata, kawasan ini memiliki fungsi ekologis yang sangat penting juga karena air terjun ini terhubung langsung dengan kawasan hutan Gunung Rinjani, yang merupakan sumber utama air bersih dan habitat bagi keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, konservasi ekosistem di wilayah ini sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung kehidupan masyarakat setempat.

2). Ancaman Terhadap Ekosistem

Dalam suatu objek wisata pasti ada saja ancaman-ancaman yang dihadapi, terutama ekosistem disekitar Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep terdapat ancaman yang biasanya dapat terjadi seperti :

a. Kerusakan hutan akibat penebangan liar dapat memicu kerusakan ekosistem dikawasan

b. Pencemaran air akibat dari limbah plastik maupun limbah lainnya dari para pengunjung yang tidak bertanggung jawab sering kali mencemari air terjun.

c. Overturisme akibat dari kunjungan wisatawan yang tidak terkendali dapat menyebabkan degredasi lingkungan

d. Perubahan iklim akibat penurunan curah hujan serta suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi debit air dan keanekaragaman hayati

Upaya Konservasi Ekosistem diKawasan Air Terjun

a. Rehabilitasi Hutan dengan cara melakukan upaya penanaman kembali pohon diarea hutan yang rusak dengan melibatkan masyarakat setempat maupun para wisatawan

b. Pengelolaan Sampah dengan upaya membangun kesadaran pengunjung dengan menyediakan fasilitas pembuangan sampah seperti adanya tempat sampah atau tong sampah dikawasanair terjun.

c. Pengelolaan Wisata yang Berkelanjutan dengan cara menerapkan tiket masuk berbasis konservasi dan dana tiket dapat digunakan untuk upaya pelestarian dan perbaikan fasilitas kawasan air terjun

Maka dari itu Air terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memikat, tetapi juga memiliki potensi besar dalam kajian limnologi. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini dapat terus menjadi destinasi wisata berkelanjutan sekaligus sumber ilmu pengetahuan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi menjadi kunci utama untuk menjaga kelestarian dan keindahan kedua air terjun ini. Upaya konservasi berbasis limnologi harus menjadi prioritas untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Dengan langkah yang tepat, kawasan ini dapat menjadi contoh sukses pengelolaan ekosistem berkelanjutan di Lombok Utara.

 Salam Lestari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun