b. Pencemaran air akibat dari limbah plastik maupun limbah lainnya dari para pengunjung yang tidak bertanggung jawab sering kali mencemari air terjun.
c. Overturisme akibat dari kunjungan wisatawan yang tidak terkendali dapat menyebabkan degredasi lingkungan
d. Perubahan iklim akibat penurunan curah hujan serta suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi debit air dan keanekaragaman hayati
Upaya Konservasi Ekosistem diKawasan Air Terjun
a. Rehabilitasi Hutan dengan cara melakukan upaya penanaman kembali pohon diarea hutan yang rusak dengan melibatkan masyarakat setempat maupun para wisatawan
b. Pengelolaan Sampah dengan upaya membangun kesadaran pengunjung dengan menyediakan fasilitas pembuangan sampah seperti adanya tempat sampah atau tong sampah dikawasanair terjun.
c. Pengelolaan Wisata yang Berkelanjutan dengan cara menerapkan tiket masuk berbasis konservasi dan dana tiket dapat digunakan untuk upaya pelestarian dan perbaikan fasilitas kawasan air terjun
Maka dari itu Air terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memikat, tetapi juga memiliki potensi besar dalam kajian limnologi. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini dapat terus menjadi destinasi wisata berkelanjutan sekaligus sumber ilmu pengetahuan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi menjadi kunci utama untuk menjaga kelestarian dan keindahan kedua air terjun ini. Upaya konservasi berbasis limnologi harus menjadi prioritas untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Dengan langkah yang tepat, kawasan ini dapat menjadi contoh sukses pengelolaan ekosistem berkelanjutan di Lombok Utara.
 Salam Lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H