Mohon tunggu...
Veranita Rizal
Veranita Rizal Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya adalah pendidik di Sekolah Islam Terpadu yang sangat cinta dengan dunia pendidikan. Telah mengabdi sebagai guru selama 14 tahun dan saat ini diamanahi sebagai kepala sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Strategik Sekolah Berbasis Al-Quran dan Teknologi di Era Digital

6 Oktober 2024   10:08 Diperbarui: 6 Oktober 2024   19:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

          Di era digital saat ini, sekolah-sekolah menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dan berdaya saing. Hal ini terutama berlaku bagi sekolah berbasis Islam yang tidak hanya ingin mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Quran. Maka dari itu, diperlukan manajemen strategik yang cerdas untuk memadukan keduanya agar sekolah dapat mengoptimalkan teknologi tanpa mengorbankan identitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam.

Apa itu Manajemen Strategik di Sekolah dengan Program Unggulan Al-Quran?

Manajemen strategik adalah proses merancang dan menjalankan rencana-rencana jangka panjang agar sekolah mencapai visi dan misinya. Di sekolah dengan program unggulan Al-Quran, ini berarti merumuskan langkah-langkah yang memungkinkan integrasi antara nilai-nilai Islam dengan perkembangan teknologi. Bryson (2011) menyebutkan bahwa manajemen strategik membantu organisasi memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih efisien. Dalam konteks ini, sumber daya yang dimaksud adalah teknologi, guru, dan pendekatan pengajaran yang mendalam.

Bagaimana Teknologi Mendukung Pendidikan?

1. Memperkaya Kurikulum dengan Teknologi

Menggabungkan teknologi dengan kurikulum keislaman dapat memberikan warna baru dalam proses belajar. Misalnya, aplikasi Al-Quran digital atau perangkat pembelajaran seperti iPad bisa menjadi alat yang memperkaya cara siswa belajar. Dengan cara ini, teknologi berperan sebagai pendukung, bukan pengganti, dari nilai-nilai Al-Quran. Penelitian oleh Ainley & Carstens (2018) menunjukkan bahwa teknologi yang digunakan dengan baik dapat membuat siswa lebih antusias dan mudah mengakses materi belajar.

Menggunakan teknologi dalam pembelajaran materi umum dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif. Misalnya, dalam mata pelajaran Biologi, siswa dapat memahami konsep ekosistem melalui aplikasi Virtual Reality (VR) dan simulasi digital.

Bagaimana langkah pembelajaran yang bisa kita terapkan? Berikut penjelasannya :

  • Eksplorasi Ekosistem melalui VR : Guru memperkenalkan konsep ekosistem dan kemudian siswa menggunakan aplikasi VR untuk menjelajahi lingkungan seperti hutan hujan tropis. Mereka dapat melihat langsung berbagai spesies dan interaksi di ekosistem tersebut. Hal ini membantu siswa memahami peran setiap komponen dalam ekosistem.
  • Simulasi Interaktif Rantai Makanan: Siswa menggunakan aplikasi seperti Explore Ecosystems untuk membuat rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Mereka dapat melihat efek dari perubahan spesies tertentu terhadap ekosistem secara keseluruhan. Ini membantu mereka memahami pentingnya keanekaragaman hayati dan dampak yang dapat terjadi pada ekosistem.
  • Proyek Kelompok di Google Classroom: Setelah memahami ekosistem, siswa berkolaborasi dalam kelompok kecil melalui Google Classroom untuk menyusun proyek yang mempresentasikan ekosistem pilihan mereka. Mereka menggunakan slide atau video yang mencakup rantai makanan, spesies, dan interaksi yang telah mereka pelajari. Presentasi kelompok ini memperkuat pemahaman mereka melalui diskusi dan kolaborasi.

Pendekatan pembelajaran ini memungkinkan siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengamati dan berinteraksi dengan materi secara langsung. Dengan teknologi VR dan simulasi, proses belajar menjadi lebih menarik, memungkinkan siswa untuk terlibat aktif, dan memahami materi dengan lebih mendalam. Melalui kolaborasi dan presentasi, mereka juga meningkatkan keterampilan komunikasi dan berpikir kritis.

2. Membangun Infrastruktur Teknologi yang Memadai

Untuk dapat memanfaatkan teknologi, sekolah perlu memiliki infrastruktur yang mendukung. Ini mencakup koneksi internet yang stabil, perangkat keras seperti iPad, dan perangkat lunak yang menunjang pembelajaran Al-Quran. Nguyen (2017) menekankan pentingnya infrastruktur yang baik sebagai fondasi dari suksesnya penerapan teknologi di sekolah.

3. Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Teknologi

Teknologi tidak bisa berjalan sendiri; guru harus memiliki keahlian yang cukup untuk memanfaatkannya. Pelatihan guru dalam teknologi harus menjadi prioritas, agar mereka mampu memadukan teknologi dengan pengajaran Al-Quran. Sekolah harus mendukung guru agar selalu up-to-date dan siap menggunakan teknologi dengan cara yang paling efektif dan relevan.

4. Melakukan Evaluasi dan Pengembangan Secara Terus-Menerus

Sekolah harus terus-menerus mengevaluasi efektivitas teknologi yang mereka gunakan. Apakah benar-benar membantu siswa belajar Al-Quran lebih baik? Evaluasi ini harus menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut. Bryson (2011) menekankan bahwa evaluasi yang berkelanjutan penting untuk memastikan strategi berjalan sesuai rencana.

Memadukan nilai-nilai Al-Quran dan Teknologi: Tantangan dan Peluang

Menggabungkan nilai-nilai Al-Quran dan teknologi dalam pendidikan memang bukan perkara mudah. Diperlukan perencanaan yang matang dan upaya berkelanjutan. Namun, jika dikelola dengan baik, sekolah bisa mencapai tujuan ganda: menghasilkan siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kuat secara spiritual. Manajemen strategik yang tepat akan membuat sekolah tidak hanya bertahan di era digital ini, tetapi juga menjadi panutan dalam mencetak generasi Muslim yang siap menghadapi tantangan zaman.

Teknologi ini bukan hanya alat bantu, tapi jembatan yang membuat nilai-nilai Al-Quran tetap relevan di era digital. Siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang lebih luas, tetapi juga belajar menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam menggunakan teknologi secara bijak. Misalnya, saat mereka belajar tentang keberlanjutan lingkungan dalam konteks Al-Quran, mereka juga bisa menggunakan teknologi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pelestarian alam dan dampak manusia terhadap ekosistem.

Dengan perencanaan yang tepat, sekolah mampu mencetak generasi yang tangguh yang menguasai pengetahuan modern dan sekaligus memahami pentingnya spiritualitas dalam kehidupan. Sehingga, siswa siap menghadapi dunia dengan kecakapan digital dan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang mendasari tindakan mereka sehari-hari. Inilah manajemen strategik yang membentuk generasi Muslim yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli dan bermoral.

Referensi :

1. Ainley, J., & Carstens, R. (2018). *Developing Technology in Education: Theoretical and Practical Perspectives*. Springer.

2. Bryson, J. M. (2011). *Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations*. John Wiley & Sons.

3. Nguyen, T. (2017). *The Role of Digital Infrastructure in Modern Education*. Educational Technology Journal.

            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun