- Keterlibatan Aktif : Saya percaya bahwa kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Ini mencakup penggunaan metode pengajaran yang beragam, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah, yang dapat mengakomodasi gaya belajar yang berbeda.
- Fleksibilitas : Kurikulum juga harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat individu peserta didik. Ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi topik yang relevan dengan kehidupan mereka dan memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih giat.
- Pengembangan Keterampilan Abad ke-21 : Dunia saat ini berkembang dengan cepat, dan peserta didik perlu dilengkapi dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum harus memastikan bahwa peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Refleksi ini bisa menjadi landasan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang responsif terhadap keberagaman peserta didik dan memenuhi target kurikulum dengan efektif.
Referensi
- Ambrose, S. A., Bridges, M. W., DiPietro, M., Lovett, M. C., & Norman, M. K. (2010). How Learning Works: Seven Research-Based Principles for Smart Teaching. San Francisco: Jossey-Bass.
- Darling-Hammond, L., & Bransford, J. (Eds.). (2005). Preparing Teachers for a Changing World: What Teachers Should Learn and Be Able to Do. San Francisco: Jossey-Bass.
- UNESCO. (2015). Education 2030: Incheon Declaration and Framework for Action for the Implementation of Sustainable Development Goal 4. Paris: UNESCO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H