2. Kolaborasi antara Guru dan Siswa : Mengajak siswa untuk berkolaborasi dalam menentukan bagaimana konsep desain berpikir dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran mereka sendiri, sehingga mereka merasa memiliki prosesnya.
3. Konteks Pembelajaran yang Relevan : Memastikan bahwa konsep desain berpikir diterapkan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga mereka dapat melihat nilai dan relevansinya.
4. Umpan Balik dan Iterasi : Mendorong siswa untuk terus memperbaiki solusi mereka melalui umpan balik dari guru dan rekan-rekan sekelas, serta melalui iterasi yang berkelanjutan.
5. Integrasi dengan Kurikulum : Mengintegrasikan konsep desain berpikir ke dalam kurikulum pembelajaran yang ada untuk memastikan bahwa itu menjadi bagian yang integral dari pengalaman pembelajaran siswa.
Dengan menerapkan konsep desain berpikir dan menggunakan strategi alternatif jika diperlukan, pembelajaran di kelas dapat menjadi lebih interaktif, berarti, dan memotivasi bagi siswa.
2. Pada mata kuliah design thinking yang sampai saat ini telah dipelajari dan dibahas bersama-sama sampai saat ini, ada satu pertanyaan yang terlintas dalam benak. Bagaimana penerapan Design Thinking sebagai seorang guru Sekolah Dasar dalam pembelajaran untuk kelas rendah dan kelas tinggi?
Jawab :Â
Penerapan desain berpikir (Design Thinking) oleh seorang guru Sekolah Dasar dalam pembelajaran untuk kelas rendah dan kelas tinggi bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk memfasilitasi pembelajaran yang menarik, bermakna, dan interaktif. Berikut adalah beberapa cara penerapan desain berpikir dalam kedua tingkatan tersebut:
Kelas Rendah:
1. Membangun Empati dengan Siswa:
  - Guru dapat menggunakan cerita, permainan, atau aktivitas yang relevan untuk memahami dunia dan kebutuhan siswa mereka.
  - Mengamati dan berinteraksi dengan siswa secara langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan, minat, dan tingkat pemahaman mereka.
2. Stimulasi Kreativitas:
  - Menggunakan teknik-teknik kreatif seperti cerita, gambar, dan permainan untuk memicu imajinasi dan kreativitas siswa.
  - Memberikan tugas proyek yang memungkinkan siswa untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara kreatif, misalnya membuat cerita, gambar, atau proyek seni yang berkaitan dengan materi pelajaran.