Mohon tunggu...
Vera Nisrina Prawesti
Vera Nisrina Prawesti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG

Saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang perlu dipupuk dengan cinta, dukungan, dan kesempatan yang tepat. Sejak saya memulai karier saya sebagai seorang guru, saya telah berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan siswa-siswi saya, memotivasi mereka untuk belajar dengan gairah dan meraih impian mereka. Di samping pengalaman mengajar, saya juga aktif dalam kegiatan di luar kelas yang mendukung pengembangan holistik siswa. Saya percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter, keterampilan sosial, dan kepemimpinan. Saya senang berbagi pengalaman dan pengetahuan saya melalui menulis di Kompassiana. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi pembaca, berbagi ide, dan membuka dialog yang membangun tentang berbagai isu pendidikan di Indonesia. Saya berharap bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan wawasan baru dan memicu perubahan positif dalam dunia pendidikan kita. Jika Anda tertarik untuk berdiskusi atau berbagi pengalaman, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui platform media sosial saya atau melalui komentar di artikel-artikel saya. Terima kasih telah membaca dan mari kita terus berkolaborasi untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

01.01.2-T2-7.Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

14 Maret 2024   04:16 Diperbarui: 14 Maret 2024   04:48 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan dan Refleksi: Menggali Kearifan Ki Hadjar Dewantara untuk Pendidikan Indonesia yang Lebih Berdaya

Kesimpulan Mengenai Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Dalam menjalani modul ini, telah terungkap pemikiran-pemikiran mendalam dari seorang pionir pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Beliau tidak hanya mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Pemikiran-pemikirannya yang kental dengan semangat kebangsaan, kebebasan, dan keadilan menjadi pilar yang menopang sistem pendidikan Indonesia.

Salah satu konsep utama yang dipegang teguh oleh Ki Hadjar Dewantara adalah "Sistem Among", Sistem Among merupakan sistem pembelajaran yang proses pembelajaran yang merdeka bagi peserta didik. Karena dalam sistem Among Ki Hadjar Dewantara dipahami sebagai pemeliharaan dan perhatian untuk mendapat pertumbuhan anak lahir dan batin sesuai dengan kodrat.

Refleksi atas Perubahan Diri
Sebelum menjalani topik ini, saya mungkin memiliki pemahaman yang lebih terbatas tentang pendidikan, terfokus pada pengajaran materi dan kurikulum yang sudah ada. Namun, setelah mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya menjadi lebih sadar akan pentingnya memahami dan menghormati keberagaman siswa serta memberi mereka kebebasan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Saya juga merasa lebih terbuka terhadap konsep-konsep pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini membuat saya berpikir ulang tentang cara saya mendekati pembelajaran di kelas dan bagaimana saya dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi semua siswa.

Proses Pembelajaran yang Mencerminkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Dalam suasana kelas saya, saya mulai menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan memberi siswa lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Saya menciptakan ruang yang aman bagi siswa untuk berbicara tentang keberagaman dan merayakan perbedaan mereka.

Saya juga aktif mencari cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran, baik melalui diskusi kelas, kegiatan proyek, maupun pembelajaran di luar kelas. Saya memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan didukung dalam perjalanan pendidikan mereka.

Kesimpulan
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap pemikiran Ki Hadjar Dewantara, kita dapat melihat bahwa pendidikan sejati tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memberdayakan individu untuk menjadi warga negara yang berbudaya dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan konsep-konsep ini dalam praktik pendidikan kita, kita dapat membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif, berdaya, dan sesuai dengan semangat kebangsaan Indonesia.

Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara: 

  1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari topik ini?

    Sebelumnya, sebagai seorang guru, saya mengajar pengetahuan kepada peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang didominasi oleh ceramah dan penjelasan. Saya hanya fokus pada mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan, tanpa memperhatikan kebutuhan individual siswa. Pendekatan pembelajaran saya hanya menitikberatkan pada peran guru dan kurang memperhatikan perbedaan karakteristik antara siswa-siswa. Saya merasa bahwa semua siswa memiliki kemampuan yang sama dan oleh karena itu, saya tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara siswa yang cepat memahami materi dengan yang memerlukan lebih banyak waktu untuk memahaminya.

  2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
    Setelah mempelajari topik ini, pemikiran dan perilaku saya berubah secara signifikan. Saya kini menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki potensi unik dan kebutuhan individual yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Siswa seharusnya tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga aktor aktif dalam proses belajar mereka sendiri. Pendidikan seharusnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri, sambil mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman dalam lingkungan belajar.

  3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?
    Untuk lebih merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam kelas saya, saya dapat segera menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan minat siswa. Saya dapat memberikan lebih banyak ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, termasuk mengintegrasikan pendekatan belajar yang berpusat pada siswa dan mendorong kolaborasi antara sesama siswa. Saya juga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dengan mengadopsi pendekatan yang menekankan keberagaman dan menghormati perbedaan individu dalam kelas saya. Dengan demikian, kelas saya akan menjadi tempat yang lebih inklusif, berdaya, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipromosikan oleh Ki Hadjar Dewantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun