Mohon tunggu...
Vera Niken Wulandari
Vera Niken Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Saya sedang menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga dan sebelumnya telah menempuh pendidikan vokasi di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Stunting pada Anak, Penyebab hingga Penanganan

20 Agustus 2024   07:15 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

          Stunting bukan hanya kegagalan tumbuh kembang tapi dapat membuat anak rentan terserang penyakit serta mempengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan. Oleh karena itu, stunting telah menjadi permasalahan serius bagi kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan yang bergizi, memantau tumbuh kembang anak dan menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai penanganan stunting agar anak Indonesia terbebas dari stunting.       

Referensi 

Ernawati, A. (2020). Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 16(2), 77--94. https://doi.org/10.33658/jl.v16i2.194

Hutabarat, E. N. (2023). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Journal of Health and Medical Science, 2(1), 158--163. https://doi.org/10.51178/jhms.v2i1.1115

Kemenkes BKPK. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI). In Kemenkes.

Kemenkes BKPK. (2024). Stunting di Indonesia dan Determinannya. In Kemenkes.

Rahman, H., Rahmah, M., & Saribulan, N. (2023). Upaya Penanganan Stunting di Indonesia. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK), 8(1), 44--59. https://doi.org/10.33701/jipsk.v8i1.3184

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun