Mohon tunggu...
Veranika
Veranika Mohon Tunggu... Penulis - Sukses

flat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Pemberian Susu Ostofit Terhadap Kepadatan Tulang Remaja dan Lansia

14 Maret 2024   15:17 Diperbarui: 15 Maret 2024   08:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susu merupakan sumber pangan yang istimewa, karena selain sebagai sumber kalsium utama, susu juga mengandung zat-zat gizi penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh. Sebagai sumber  kalsium, susu sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang, gigi dan otot.  

Salah satu yang harus dianjurkan pada remaja adalah mengonsumsi susu sebagai minuman utama, karena susu merupakan sumber utama kalsium yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Menurut Heaney dan Whiting (2004), masa remaja merupakan  saat  yang  sangat  penting  dalam  pencapaian  puncak  kepadatan tulang. Pada saat ini, khususnya pada saat remaja akhir, sekitar 90% hingga 95% kepadatan tulang telah tercapai. 

Kesehatan tulang merupakan faktor penting bagi kualitas hidup seseorang, terutama pada fase perkembangan remaja dan di masa lanjut usia (lansia). Asupan nutrisi yang cukup, termasuk kalsium dan vitamin D, sangat penting dalam memelihara kepadatan tulang yang optimal. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh pemberian susu terhadap kepadatan tulang pada remaja dan lansia, serta pentingnya asupan susu dalam menjaga kesehatan tulang.

Pentingnya Kesehatan Tulang pada Remaja

Remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat penting, di mana kepadatan tulang mencapai puncaknya. Kepadatan tulang yang optimal pada masa remaja merupakan faktor penting dalam mencegah risiko osteoporosis dan patah tulang di masa mendatang. Kalsium, mineral utama dalam pembentukan tulang, merupakan nutrisi kunci yang dibutuhkan selama masa pertumbuhan ini.

Peran Kalsium dan Vitamin D dalam Kesehatan Tulang

Kalsium adalah nutrisi esensial yang membantu membangun dan mempertahankan kekuatan tulang. Sementara itu, vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dalam tubuh. Kombinasi kalsium dan vitamin D sangat penting dalam menjaga kepadatan tulang, serta mencegah osteoporosis dan patah tulang di masa mendatang. Kekurangan kalsium dan vitamin D dapat mengganggu pembentukan tulang dan meningkatkan risiko kehilangan kepadatan tulang.

Manfaat Susu sebagai Sumber Kalsium dan Vitamin D

Susu merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang sangat baik. Pemberian susu secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D pada remaja dan lansia, serta mendukung kesehatan tulang mereka. Konsumsi susu yang cukup telah terbukti terkait dengan peningkatan kepadatan tulang dan pengurangan risiko patah tulang pada kedua kelompok usia ini.

Pengaruh Pemberian Susu pada Remaja dan Lansia

Remaja yang mengonsumsi susu secara teratur cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi susu dengan cukup. Asupan kalsium dan vitamin D yang memadai melalui susu dapat membantu membangun tulang yang kuat dan sehat, serta mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memperhatikan asupan susu dalam pola makan mereka.

Di masa lanjut usia, tulang menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan kepadatan. Kekurangan kalsium dan vitamin D pada lansia dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, osteoporosis, dan risiko patah tulang yang meningkat. Konsumsi susu secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tulang, mengurangi risiko osteoporosis, dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Ostofit merupakan susu Sapi yang diformulasikan dari bahan herbal Alami lainnya yang memiliki cita rasa aman dan nyaman bagi tubuh untuk menjaga kepadatan tulang.

Cara Meningkatkan Asupan Susu

Untuk meningkatkan asupan susu pada remaja dan lansia, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Menyertakan Susu dalam Pola Makan: Menyediakan susu sebagai minuman sehari-hari atau sebagai bagian dari makanan, seperti dalam smoothie, sereal, atau yogurt.

  2. Memilih Susu Rendah Lemak atau Tanpa Lemak: Memilih susu rendah lemak atau tanpa lemak dapat mengurangi asupan lemak jenuh yang tidak sehat, sementara masih menyediakan kalsium dan vitamin D yang penting.

  3. Variasi Produk Susu: Mengonsumsi berbagai produk susu, seperti susu sapi, yogurt, kefir, atau keju, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang beragam.

  4. Konsultasi dengan Ahli Gizi: Jika diperlukan, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menentukan jumlah susu yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi individu.

Asupan kalsium dan vitamin D melalui susu memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan tulang pada remaja dan lansia. Konsumsi susu sapi seperti ostofit secara teratur dapat membantu membangun dan mempertahankan kepadatan tulang yang optimal, serta mengurangi risiko osteoporosis dan patah tulang di masa mendatang. 

Oleh karena itu, penting bagi remaja dan lansia untuk memperhatikan asupan susu dalam pola makan mereka sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan tulang yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun