Mohon tunggu...
Vera A. Aguswati
Vera A. Aguswati Mohon Tunggu... Lainnya - Vera Ananda Aguswati

Tout ira bien

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Support System untuk Melawan Covid-19

11 April 2020   14:33 Diperbarui: 11 April 2020   14:42 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memperkuat aspek lokal dalam menangani pandemi COVID-19. Salah satunya menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, langkah tersebut dilakukan dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) yang berfokus pada lima rencana aksi cepat, dengan berbagai target produk akhir.

Pertama, pengembangan Non-PCR Diagnostic Test COVID-19 dengan bentuk dip stick dan micro-chip. Kedua, pengembangan PCR Diagnostic Test yang sesuai pada mutasi terbaru COVID-19. Ketiga, aplikasi teknologi informasi dan artificial intelligence (AI) guna mendukung diagnosa COVID-19, Keempat, analisis dan penyusunan data whole genome COVID-19 origin orang Indonesia yang telah terinfeksi. Kelima, memperkuat persiapan sarana dan prasarana deteksi, penyediaan logistik kesehatan dan ekosistem inovasi untuk menangani pandemik COVID-19..

Selain alat-alat penunjang pendeteksian penyebaran COVID-19, media massa baik cetak maupun online turut berperan penting dalam mengedukasi masyarakat. Hendaknya media massa memberikan keterangan sesuai keadaan lapangan sebenarnya tanpa menakut-nakuti masyarakat. Kasus penolakan jenazah penederita COVID-19 yang terjadi Banyumas dan Karawang tidak selayaknya terjadi. Ketakutan berlebih yang dialami masyarakat turut menghilangkan rasa kemanusiaan pada diri mereka.

Sebagai generasi muda yang bertanggung jawab, tidak sepantasnya juga menyebarkan berita bohong di media sosial yang akan memperkeruh suasana bagi masyarakat yang menelan mentah-mentah berita tersebut. Media sosial sebaiknya digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pencegahan COVID-19 dan menyebarkan hal-hal positif yang bersifat membangun mental masyarakat. Disaat-saat seperti inilah, perlu memberikan dukungan untuk saling menguatkan agar pandemi ini segera berakhir.

Disusun Oleh :

Septia Rahmawati (19416241008), Vera Ananda Aguswati (19416241022), Mellania Putri Murwanti (19416241028). 

Pendidikan IPS A 2019

Universitas Negeri Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun