Mohon tunggu...
Vera Bahana
Vera Bahana Mohon Tunggu... WIRASWASTA -

mahasiswi tingkat akhir yang sangat suka menulis. mempercayai bahwa tulisan adalah salah satu warisan terpenting yang abadi untuk generasi selanjutnya. "tulisan adalah keabadian manusia"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bonus Demografi: Meraih Cita Bukan Derita

18 September 2016   14:58 Diperbarui: 18 September 2016   15:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia menjadi Negara ke 4 paling padat didunia dengan jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa. Dan hal ini akan masih terus berlanjut dan diperkirakan  di tahun 2020-2030 jumlah penduduk Indonesia sampai 305 juta jiwa dengan  penduduk usia produktif (15-64 tahun) melambung sampai 70% dan sisanya usia yang tidak produktif.fenomena ini disebut juga sebagai bonus demografi. Bonus demografi yakni suatu fenomena dimana sebuah daerah atau wilayah memiliki penduduk yang berusia produktif lebih dari 50% dan Indonesia akan mengalami fenomena ini Bonus demografi yakni suatu fenomena dimana sebuah daerah atau wilayah memiliki penduduk yang berusia produktif lebih dari 50% dan Indonesia akan mengalami fenomena ini  Ini artinya Indonesia memiliki kekuatan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Ibarat kata Indonesia memiliki amunisi yang cukup untuk melawan ke terpurukan, yakni generasi muda yang berusia produktif yang dapat menjadi harapan bangsa. Pertumbuhan ekonomi yang baik adalah salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat secara merata. 

Dengan bonus demografi yang akan di alami bangsa Indonesia , kita seperti mendapat durian runtuh namun untuk menangkap dengan tepat durian runtuh tersebut tidaklah dengan bersantai-santai saja namun membutuhkan persiapan yang harus disadari dan dilakukan secara bersama-sama sedini mungkin agar cita yang diharapkan dari bonus demografi tidak menjadi derita bangsa ini. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk meraih cita bonus demografi yakni SDM atau human resources yang berkualitas, masyarakat yang produktif,kesehatan masyarakat yang baik dan tujuan akhir dari segala persiapan yakni pertumbuhan ekonomi bangsa yang menandakan kemakmuran sebuah bangsa.

Bonus demografi berarti Indonesia sangat berpotensi untuk memajukan perekonomian bangsa maka dari itu sangatlah wajib hukumnya jika sejak dini pemerintah memperbaiki kualitas SDM yakni dengan cara memperbaiki  pendidikan baik itu dari sistem maupun yang menjalani sistem pendidikan itu sendiri.

 Bila perlu Negara menjamin kesempatan belajar sampai 12 tahun wajib belajar dan tidak hanya dari sisi kurikulum, sarana dan prasarana termasuk teknologi  yang harus dipersiapkan secara matang namun juga dunia pendidikan  memberikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan serta mampu mendidik secara  mental, spiritual, dan emosional karena SDM yang berkualitas memiliki kecerdasan pikiran, spiritual dan emosional agar generasi bangsa siap membangun bangsa ini menjadi Negara yang maju secara ekonomi maupun bangsa yang berperikemanusiaan. 

Sehingga jangan sampai rakyat Indonesia yang berusia produktif malahan menjadi lautan pengangguran karena masalah kurangnya pendidikan yang menghasilkan SDM tak berkualitas dan menjadi beban berlipat ganda bagi Negara.

Selain memperbaiki SDM dengan pendidikan akademik, pemerintah juga seharusnya memiliki plan B. plan B yang dimaksud disini, pemerintah perlu memperhatikan  industri lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seperti berbagai kerajinan tangan,kuliner, keterampilan seni (tari, music,film, dll ). Industri ini sangatlah berpotensi untuk memajukan pendapatan rakyat Indonesia selain itu juga dapat menjadi ajang pengenalan budaya dan kekayaan bangsa di kancah internasional. 

Maka dari itu pemerintah sangat perlu mengadakan pelatihan secara merata diseluruh daerah Indonesia agar kreatifitas anak bangsa dapat tereksplor dengan maksimal dan menciptakan masyarakat yang produktif.  Tidak hanya pelatihan yang perdu dia adakan oleh pemerintah namun juga pemerintah mengadakan pasar atau peluang pemasaran yang layak dan luas  untuk industri ini sehingga semuanya tidak menjadi sia-sia jika tidak di arahkan dengan benar.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan yakni dari sisi kesehatan. Untuk saat ini Indonesia memang sudah memberikan sistem pelayanan kesehatan yang cukup baik untuk rakyatnya. Namun bukan berarti hal ini membuat pemerintah tak perlu lagi memperhatikan dari sisi kesehatan. Pemerintah masih perlu lebih gencar lagi memperbaiki sistem pelayanan kesehatan agar lebih baik dan merata lagi. Masih banyak rakyat yang ada di daerah pelosok yang belum mendapatkan akses kesehatan yang baik bahkan belum menyadari arti pentingnya kesehatan dan bagaimana kesehatan yang layak secara medis atau ilmu kedokteran. 

Kesehatan disini termasuk dalam kesehatan reproduksi karena itu pemerintah dan instansi yang terkait untuk bekerja sama untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hal ini. Karena suatu bangsa dikatakan makmur tidak hanya dilihat dari segi perekonomian namun juga dari segi kesehatan. Untuk itu pemerintah sudah sepatutnya mengambil tindakan terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan yang masih ada.

 Bonus demografi memberikan peluang bagus bagi bangsa Indonesia karena di tahun 2020-2030 dan diperkirakan penduduk dengan usia produktif mencapai 70% dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini dapat menjadi senjata bagi bangsa Indonesia untuk memajukan perekonomian bangsa jika dengan syarat Indonesia memiliki SDM yang berkualitas. 

Untuk memiliki senjata yang berkualitas maksudnya disini SDM yang berkualitas pemerintah harus memperhatikan dan memperbaiki beberapa aspek dari yakni sistem pendidikan yang mencakup pendidikan ilmu pengetahuan, spiritual, emosional termasuk juga teknologi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tidak hanya itu, pemerintah perlu melirik industri lain seperti industri kerajinan tangan, seni dan lain sebagainya yang membutuhkan pelatihan dan peluang pemasaran yang lebih luas lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun