Guru  juga memiliki peran sebagai jembatan menuju pembelajaran aktif etika seorang guru berperan sebagai fasilitator, ia tidak lagi sekadar menjadi sumber informasi satu arah. Sebaliknya, guru menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam konteks membangun karakter demokratis, peran ini sangat krusial.
Tantangan dan Solusi
- Kurangnya kesadaran: Tidak semua orang tua dan guru menyadari pentingnya pendidikan demokrasi sejak dini.
- Kurikulum yang padat: Kurikulum yang padat seringkali menyulitkan guru untuk memberikan waktu yang cukup untuk pendidikan demokrasi.
- Lingkungan sosial yang kurang mendukung: Lingkungan sosial yang kurang demokratis dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak.
- Lingkungan keluarga yang kurang mendukung: Membangun kerja sama dengan orang tua untuk menanamkan nilai demokrasi.
Kesimpulan
Membangun karakter demokratis pada anak sejak dini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter demokratis, toleran, dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan berbagai strategi dan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang mampu menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H