Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Crab Mentality, Sindrom yang Wajib Diwaspadai Demi Kesuksesan Kita!

25 Maret 2021   21:47 Diperbarui: 25 Maret 2021   22:02 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, mengapa crab mentality ini bisa ada pada seseorang?

Crab mentality ini disebabkan oleh kecemburuan, iri hati, tidak ingin melihat orang lain sukses, sifat kompetitif yang sangat tinggi , harga diri, malu, dan juga karena kabencian yang dilakukan dengan melalui kritik yang tidak membangun, memberi pengaruh buruk pada orang lain, dan juga melalui tindakan nyata untuk menghalangi seseorang untuk lebih maju dan membuat orang lain akan terus berada di level yang sama. Hal ini wajib kita waspadai pada lingkungan kita.

Tapi, kita juga perlu sadari bahwa kita adalah yang di tarik ke bawah atau dengan kata lain kita sebagai korban, atau justru kita yang menarik orang lain agar tetap di bawah bersama kita?

Terlepas dari peran tersebut, pada kenyataannya crab mentality bukanlah suatu hal yang sehat dan pastinya akan menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak, entah korban ataupun pelakunya juga sama-sama akan merasakan dampak buruk akibat crab mentality.

Jika kita sebagai pelaku, maka kita pun tidak akan berkembang dan selalu berada pada level yang sama. Selain itu, kita juga akan merasa tidak tenang karena melihat orang lain yang sukses dan berhasil atau merasa bahwa mereka akan mengalahkan kita.

Namun, pada dasarnya realitas dari hidup adalah bahwa akan selalu ada seseorang lebih rajin dari kita,  lebih sukses dari kita, juga lebih beruntung dari kita, dan juga setiap orang ingin mencapai sebuah goals yang telah mereka bangun.

Lalu bagaimana cara kita menyikapi orang dengan crab mentality ini?

Bertemu dengan orang-orang yang dapat menghambat pertumbuhkan kita bukanlah sebuah hal yang baik. Namun itu juga tergantung bagaimana cara kita menyikapi orang-orang tersebut.

Jika kita ingin maju, maka kita harus berusaha cuek dan mengabaikan orang seperti itu, tetap fokus kepada tujuan atau goals yang telah kita buat, rajin tekun dan bersemangat tinggi dengan apa yang kita lakukan, dan juga kita harus tanamkan prinsip untuk tidak mudah terpengaruh kepada orang lain. Selain itu kita juga harus memberi batas interaksi atau memberi jarak dengan mereka, karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kita.

Benar adanya jika kita tidak bisa untuk terus-terusan berada di lingkungan negatif dengan orang-orang seperti itu. Jika kita ingin maju, maka kita harus berani untuk keluar atau lepas dari zona toxic tersebut. Mungkin kita harus dapat menemukan lingkungan yang supportive terhadap kita demi kebaikan kita untuk ke depannya. Kita juga perlu berteman dengan orang yang memberi kita energy positif dan mendukung dengan apa yang kita lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun