Mereka membuat kita untuk terus memaklumi. Entah dari sifat atau sikap yang ingin kita memaklumi dan bersabar namun mereka tidak melakukan balik hal itu kepada kita. Mereka menuntut kita untuk selalu mengalah dalam hubungan pertemanan. Mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri, tidak peduli dengan perasaan kita.
Selalu membuat kita pesimis, seorang teman yang baik pastinya akan bersikap supportive dan menyemangati kita untuk selalu optimis. Namun Frenemy akan melakukan hal yang sebaliknya kepada kita, mereka akan membuat kita merasa pesimis dan tidak percaya atas diri sendiri. Untuk itu, kita harus selalu merasa optimis dan tidak terpengaruh kepada perkataan seorang teman yang berniat untuk menjatuhkan kita.
Lalu, jika kita sudah menyadari bahwa kita memiliki teman yang seperti itu, maka apa yang harus kita lakukan?
1. Jangan menunjukkan atau menceritakan hal mendetail kepada mereka, terlebih keburukan kita. Hal itu akan mereka jadikan bahan gossip atau omongan buruk kepada teman yang lainnya.
2. Bersikap bodoamat, hal ini mungkin akan susah untuk dilakukan mengingat mereka teman kita. Namun ini akan menjadi lebih baik jika dilakukan, peduli boleh asal ada batasannya. Jangan gampang untuk terpengaruh kepada orang lain yang ingin menjatuhkan kita.
3. Mengurangi intensitas komunikasi, dari yang awalnya chat intens perlahan kita harus membatasi komunikasi kita kepada mereka.
4. Tidak langsung menjauhinya, kita tetap dapat berteman baik dengan mereka sebatas seorang yang kenal saja dan tidak lebih dari itu.
5. Jika kamu merasa ada teman yang seperti disebutkan di atas, mungkin juga untuk dapat dikomunikasikan terlebih dahulu kepada mereka. Komunikasi adalah kunci, jika dalam sebuah pertemanan ada yang mengganjal ataupun tidak sreg di hati, maka kita bisa mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada mereka.
6. Kita juga perlu untuk mengevaluasi diri kita sendiri, mungkin kita pernah melakukan sebuah kesalahan yang membuat mereka menjadikan kita sebagai musuh dalam selimutnya. Ini penting ya guys, mengingat kita sebagai manusia juga tidak luput dari kesalahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H