Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Love

Hati-hati! Dekat belum Tentu Jadian, Bisa Aja Cuma Di-ghosting

3 Maret 2021   16:55 Diperbarui: 3 Maret 2021   17:20 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kalian pernah ga si ngerasa gebetan yang dulunya perhatian tiba-tiba jadi cuek, nyebelin, dan suka ngilang? Dan kalian bertanya-tanya mengapa dia seperti itu. Apakah kalian sedang menjadi korban ghosting? Atau justru kalian pelaku ghosting? Okay yuk kita bahas masalah per-ghostingan ini, cekidot.

Dalam kisah percintaan, tidak melulu tentang senang dan bahagia tapi juga pilu dan kesedihan. Tidak bisa kita elak bahwa itu sudah menjadi paket dalam sebuah hubungan. Di akhir-akhir ini, pasti kita sudah tidak asing mendengar kata ghosting. Kata ghosting menjadi marak dan banyak digunakan oleh kawula muda. Namun tidak semua orang paham mengenai makna kata ghosting itu sendiri. Sebenernya ghosting itu apa sih?  

Pada konteks percintaan, ghosting merupakan saat dimana salah satu orang dalam sebuah hubungan memutuskan komunikasi secara tiba-tiba tanpa penjelasan pada saat mereka sedang melakukan pendekatan atau pdkt.

Mungkin dari kalian yang sedang mengalami ini pasti kalian bertanya-tanya mengapa kalian dighosting dan berujung galau ria di malam hari sambil overthinking. Buat yang belum pernah dighosting, kita akan kasih tau beberapa hal yang dirasakan oleh korban ghosting :

1. Yang pertama nih, pastinya kita merasakan seperti ada yang hilang dari kehidupan kita. Dari orang yang selalu ada buat kita, sekarang jadi terasa asing dan memiliki rasa sungkan untuk menghubunginya yang padahal dulu kita asik dan bahagia bareng. Ibarat dulunya sedekat nadi menjadi sejauh matahari. Pasti aneh rasanya bukan? Ada rasa sesak di dada deh pokoknya.

2. Rasa kangen. Asli sih, walaupun dia pernah memperlakukan kita dengan kurang baik, pastinya suatu saat akan ada rasa kangen entah dengan orangnya ataupun kenangan indahnya.

3. Merasa worthless atau tidak berharga. Beberapa orang merasakan hal ini karena merasa tidak pantas untuk orang lain.

4. Trauma. Yap benar, seseorang yang pernah dighosting bisa saja sampai tahap trauma untuk memulai hubungan yang baru. Karena takut hal itu akan terjadi lagi, ditinggalin lagi, dan juga patah hati lagi karena dighosting.

Tapi wajib diingat, walaupun seperti itu hidup kita harus tetap berjalan, sedih boleh tapi jangan lama-lama. Kita juga berhak bahagia, maka dari itu kita harus mengiklaskan. Rela itu belum tentu ikhlas, tapi ikhlas itu udah termasuk sabar, rela, dan ga kepikiran lagi. Kalo ngomongin ga kepikiran lagi, pasti prosesnya agak lama. Tapi nikmati semua prosesnya, karena semua ga instan, tapi kita juga harus berusaha untuk ga memikirkan karena pasti akan merasa sakit hati lagi. Kita juga harus mulai untuk self love/mencintai diri sendiri dan mengingat bahwa kita itu berharga.

Pada pihak orang yang melakukan ghosting, pastinya mereka memiliki alasan mengapa ia melakukan hal itu. Tapi karena mereka udah keburu ngilang maka pastinya kita bingung apa salah kita? Kenapa kita sampai dighosting?

Dari wawancara beberapa orang di twitter, inilah alasan mereka melakukan ghosting :

1. Risih atau ilfeel dengan sikap maupun sifat

Sikap dan sifat pasangan menjadi hal yang penting untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius. Pada saat pdkt sudah menunjukkan sifat atau sikap yang mereka rasa tidak suka dan tidak cocok dengan mereka, dan juga enggan memberi tahu kita karena merasa tidak enak maka dapat berakhir dengan ghosting ini loh. Seperti contoh, salah satu pengguna twitter mengatakan "Baru kenal udah minta pap (foto selfie) sama video call, bikin risih aja" nah hal seperti itu jatohnya cringe dan bikin ilfeel untuk  mereka.

2. Merasa bosan

Bagi beberapa orang, bosan menjadi salah satu pemicu terjadinya ghosting ini. Mereka ingin merasakan suasana yang baru karena merasa bosan atas fase pdkt yang mereka jalani.

3. Merasa tidak sepadan

Perasaan rendah diri atau insecure sepertinya sudah menjadi hal yang alami bagi manusia, tak terkecuali bagi orang-orang yang sedang pdkt. Tak sedikit kasus orang yang merasa insecure dengan calon pasangannya itu, misal dari segi materi. Saya beri contoh nih, A dan B adalah orang-orang yang sedang ada dalam fase pdkt. Namun, A lebih unggul atas materinya dari pada B, sehingga B merasa insecure dan tidak sepadan dengan si A. Oleh karena itu, hal ini bisa menjadi salah satu faktor adanya ghosting.

4. Iseng

Pada kasus beberapa orang, mendekati orang lain itu bukan hanya bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Namun karena mereka penasaran dengan kita dan iseng untuk mendekati kita. Pada suatu saat rasa penasarannya sama kita udah hilang, terjadilah fenomena ghosting ini.

5. Menemukan seseorang yang lebih baik

Dalam proses pendekatan untuk menjalin sebuah hubungan, mereka akan mencari seseorang yang dirasa baik untuknya. Baik di sini dalam sikap, sifat, dan hal lain yang akan membuat mereka nyaman saat menjalani hubungan. Namun, jika mereka menemukan yang lebih baik dari kita, hal itu akan menjadi pemantik untuk meninggalkan kita.

6. Merasa tidak nyambung saat ngobrol atau tidak se-frekuensi

Kunci sebuah hubungan terdapat pada komunikasinya, jika komunikasi antara dua orang itu kurang baik bisa berakibat dengan tidak nyamannya untuk ngobrol. Jika mereka mempunyai latar belakang yang sama, misalnya sama-sama menyukai konser music, olahraga, kuliner, dan yang lainnya itu akan membuat komunikasi antar mereka akan lancar. Karena banyak orang mencari pasangan yang satu frekuensi dan nyambung saat diajak ngobrol.

7. Tidak enak untuk mengakhiri komunikasi secara terang-terangan

Karena beberapa factor di atas, maka orang tersebut merasa tidak enak untuk mengakhiri komunikasi secara terang-terangan karena mereka anggap akan bikin sakit hati. Jadi, mereka memutuskan untuk menghilang tanpa kabar ataupun menjadi cuek

So gengs, kalian tim mana nih? Tim nge-ghosting atau korban ghosting?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun