Mohon tunggu...
Vera Pertiwi
Vera Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Andalas, Padang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mau Healing? Stop Illegal Logging!

17 Desember 2021   15:06 Diperbarui: 17 Desember 2021   16:59 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.worldwildlife.org/

Pandemi Covid-19 yang sudah mencapai tahun ke-2 menjadikan aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan di rumah. Work From Home (WFH) menjadi solusi yang dicanangkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus, dengan tetap produktif aktivitas walaupun berdiam diri dirumah. Namun, WFH ini menimbulkan rasa bosan dan stress bagi masyarakat dikarenakan kurangnya interaksi masyarakat dengan alam sekitar.

Hutan (forest) merupakan salah satu kekayaan alam yang didalamnya terdapat pepohonan, flora dan fauna yang memiliki pemandangan yang dapat memanjakan mata. Hutan dapat memberikan rasa nyaman karena didominasi oleh warna hijau alami, udara segar yang jauh dari polusi, dan kicauan burung yang menenangkan. 

Menurut buletin Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur edisi 2020, Healing forest disebut juga terapi hutan, yaitu kegiatan pemanfaatan hutan untuk pemulihan kesehatan.

Kegiatan healing forest seperti menghirup udara segar hutan, berjalan sambil melihat pemandangan hutan, atau berkemah di dalam hutan, dapat dijadikan sebagai alternatif penghilang stres WFH akibat pandemi Covid-19 ini.

Healing forest tengah menjadi tren masa kini sebagai suatu upaya baru untuk memulihkan stres, baik stres fisik (physical stress) maupun stres mental (mental stress). Dalam jurnal Scientific Report, Matther P. White menyatakan tegakan pohon, hutan, dan alam terbuka ternyata bisa memulihkan kesehatan kita secara fisik dan mental.

Jika di pikiran teman-teman timbul pertanyaan "kok bisa sih hutan memulihkan dan menurunkan stres?" Hal ini karena hutan merupakan tempat terbuka, kita dapat menghirup udara segar dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan. 

Penelitian Hikmat yang mengatakan bahwa, resultan dari ruang hutan yang didominasi warna hijau alamiah, suhu yang sejuk dengan penyinaran matahari yang terfilter tajuk pohon-pohon, kebisingan suara dalam hutan yang minimal dan menenangkan, sehingga banyak udara bersih yang bisa terhirup masuk ke tubuh dan aktivitas yang merilekskan, serta menciptakan rasa nyaman secara fisik dan mental. 

Dengan makin nyamannya tubuh, kita akan mudah terkoneksi dengan ekosistem sehingga stres turun. Karena, secara sederhana, stres dipicu oleh hal-hal yang tidak nyaman dirasakan oleh tubuh, baik secara fisik ataupun psikis.

Namun, kondisi hutan untuk healing sudah sangat memprihatinkan. Illegal logging (penebangan liar) menjadi masalah terbesar penyebab kerusakan hutan yang tak pernah ada habisnya. Illegal logging merupakan kegiatan penebangan hutan yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, yang mana menyebabkan kerusakan hutan. 

Dampak Illegal logging diantaranya berkurangnya sumber mata air di hutan, berkurangnya lapisan tanah yang subur, musnahnya flora dan fauna, dan dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Selain itu, Illegal logging menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju deforestasi di suatu wilayah. Deforestasi ialah menghilangnya penutupan hutan terjadi akibat banyaknya perusahaan produksi kayu yang melakukan penebangan secara besar-besaran pohon hutan tanpa melakukan penanaman kembali. 

Dapat diketahui bahwa kondisi ideal dari suatu hutan ditandai oleh adanya tutupan tanah berupa tajuk pohon yang melindungi tanah mengalami evaporasi sehingga tanah tidak kering.

Kegiatan Illegal Logging akan menghilangkan tutupan hutan dan dikarenakan tidak adanya rasa tanggung jawab para penjahat atas perubahan yang terjadi pada lahan menjadikan kondisi hutan semakin buruk. Dari beberapa dampak di atas dapat dilihat bahwa illegal logging ini sangatlah berbahaya apabila tidak mendapat tindakan lebih lanjut.

Hutan yang seharusnya menjadi tempat penghilang stress, malah menimbulkan stress. Oleh karena itu konservasi hutan perlu dilakukan agar generasi berikutnya bisa merasakan indahnya hutan yang sehat. Oleh karena itu, dapat dilakukan beberapa hal yaitu :

1. Melakukan reboisasi

Reboisasi merupakan kegiatan penanaman hutan yang telah ditebang maupun tandus. Reboisasi ini dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia, karena pepohonan akan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global.

2. Melaksanakan sistem tebang pilih

Tebang pilih adalah sebuah kegiatan mengatur pohon mana yang akan ditebang, seperti menentukan pohon mana yang layak di tebang dan layak untuk dibiarkan berkembang.

3. Melindungi dan menjaga habitat makhluk hidup di hutan

Hutan merupakan tempat tinggal flora dan fauna. Karena ulah manusia yang melakukan penebangan hutan, diburu manusia, dan kebakaran hutan. Hal ini menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di hutan tersebut, merusak habitat flora dan fauna yang ada di sana.

4. Tidak membuang sampah sembarangan di hutan

Kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah rumah tangga di sekitar hutan memperburuk kondisi hutan. Sampah rumah tangga yang biasanya didominasi sampah plastik tentu sulit terurai dan akan menyebabkan tercemarnya hutan.

5. Mengurangi penggunaan kertas berlebih

Upaya ini dilakukan agar memperlambat proses penebangan pepohonan oleh pabrik percetakan kertas dan meminimalisir penebangan pohon.

6. Melakukan daur ulang kertas

Dengan adanya daur ulang terhadap kertas yang telah digunakan dapat mencegah penebangan hutan secara besar-besaran.

Hal diatas merupakan contoh tindakan konservasi pada hutan, dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan konservasi pada hutan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang berasal dari diri sendiri. Hal kecil tersebut bisa berdampak besar bagi kelangsungan hidup generasi kita di masa depan. Oleh karena itu, marilah kita jaga keindahan hutan kita, karena hutan merupakan paru-paru dunia dan dapat membantu proses healing dengan memberikan ketenangan dan memulihkan diri dari stres, apalagi di kondisi pandemi Covid-19 ini.

Penulis:

Vera Pertiwi (1910422001)

Kamelia Putri M. Nur (1910421021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun