Mohon tunggu...
Veny Aritonang
Veny Aritonang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hello! Welcome!

Menjadi penulis adalah impian masa kecil saya yang tidak pernah dan tidak bisa hilang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi, Surga dan Neraka

16 September 2021   15:19 Diperbarui: 16 September 2021   15:22 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak lagi mengejar surga. Aku tidak lagi menghindari neraka. Bagiku, bumi adalah surga dan neraka itu sendiri. 

Surga dan neraka berganti-gantian mengambil tempatnya di bumi. Kadang keduanya saling berebut tanpa peduli giliran. 

Kebahagiaan, kenestapaan. Jatuh cinta, pengkhianatan. Tawa canda, tangis pilu. Merayakan kelahiran bayi yang dinantikan. Menyaksikan kematian orang yang disayangi.

Bagi manusia yang kecil, terkadang arti sebuah kekuatan cukuplah sebuah kemampuan untuk tetap melangkah. Atau mungkin, sekedar membuka kedua tangan. Menyambut surga dan neraka yang menghampiri di sepanjang hembusan nafas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun