Individu secara otomatis meniru ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau emosi orang lain, yang kemudian memunculkan perasaan empati.
Contoh: Ketika melihat seseorang tersenyum, kita cenderung tersenyum kembali dan merasa bahagia.
2. Kondisi Klasik
Empati dipelajari melalui asosiasi antara situasi tertentu dengan emosi yang terkait.
Contoh: Melihat orang tua membantu orang lain dapat mengajarkan anak untuk merasa peduli terhadap orang lain.
3. Transformasi Perspektif
Kemampuan untuk membayangkan diri dalam posisi orang lain, yang membantu memahami perasaan dan perspektif mereka.
Contoh: Membayangkan bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang berharga ketika melihat teman merasa sedih.
-Empati dan Moral
Hoffman percaya bahwa empati adalah dasar dari perkembangan moral. Ketika individu merasa empati, mereka lebih cenderung untuk bertindak secara altruistik atau membantu orang lain. Empati juga berperan dalam memahami prinsip keadilan dan ketidakadilan.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati