Mohon tunggu...
Veny Feriani
Veny Feriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori lev Vygotsky dan Piaget tentang perkembangan sosial dan kognitif

17 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:30 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah Lev Vygotsky dan Jean Piaget? Lev Vygotsky (1896-1934) adalah psikolog Rusia yang berkontribusi besar dalam teori perkembangan kognitif dan pendidikan. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah psikologi. Sedangkan Jean Piaget (1896-1980) adalah psikolog Swiss yang berkontribusi besar dalam teori perkembangan kognitif anak. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah psikologi.

Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah dua tokoh penting dalam psikologi perkembangan yang memiliki pandangan berbeda tentang bagaimana individu berkembang secara sosial dan kognitif. Berikut adalah penjelasan teori mereka:

A.  Teori Lev Vygotsky

Teori: Sosial-Kultural

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, dikenal dengan teori perkembangan sosial dan kognitifnya yang menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan anak. Berikut adalah poin-poin utama dari teorinya:

1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development/ZPD)

ZPD adalah jarak antara kemampuan yang dimiliki anak saat ini (tanpa bantuan) dengan potensi kemampuan yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain (guru, teman sebaya, atau orang dewasa).

Proses belajar terjadi dalam ZPD melalui dukungan (scaffolding).

2. Scaffolding

Dukungan sementara yang diberikan kepada anak untuk membantu mereka menyelesaikan tugas yang sulit dan mencapai potensi perkembangan.

Ketika anak menjadi lebih terampil, dukungan ini secara bertahap dikurangi.

3. Pentingnya Interaksi Sosial

 Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif sangat bergantung pada interaksi sosial. Anak-anak belajar melalui percakapan, diskusi, dan kolaborasi dengan orang lain.
Pengetahuan bukan sesuatu yang secara pasif diterima oleh anak, tetapi dibentuk melalui dialog sosial.

4. Bahasa dan Perkembangan Kognitif

-Bahasa memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif.

-Bahasa adalah alat utama untuk berpikir dan berkomunikasi. Anak belajar memahami konsep melalui interaksi verbal dengan orang dewasa atau teman sebaya.

5. Budaya dan Lingkungan

-Budaya menentukan jenis interaksi sosial dan pengalaman belajar yang dialami anak.

-Nilai, tradisi, dan praktik budaya membentuk cara berpikir individu.

Perbandingan dengan Teori Piaget
 -Vygotsky menekankan interaksi sosial dan peran budaya, sementara Jean Piaget lebih fokus pada tahapan perkembangan yang bersifat universal. 

-Menurut Vygotsky, pembelajaran mendahului perkembangan (learning leads development), sedangkan Piaget berpendapat sebaliknya.

-Teori Vygotsky sering digunakan dalam pendidikan modern, terutama dalam pembelajaran berbasis kolaborasi dan pengajaran yang berpusat pada siswa.

 -Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif dan sosial.

Aplikasi Teori Vygotsky:

-Proses belajar di sekolah menekankan kerja sama dan pembelajaran berbasis kelompok.

-Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan scaffolding untuk mendorong eksplorasi dan pembelajaran.

B. Teori Jean Piaget

Teori: Tahapan Perkembangan Kognitif

Piaget percaya bahwa perkembangan kognitif adalah proses individu yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungan fisik, bukan hanya melalui interaksi sosial.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungan menggunakan indra dan gerakan.

Ciri utama: Objek permanen (kemampuan untuk memahami bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat).

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

-Anak mulai menggunakan simbol, seperti bahasa dan gambar, tetapi belum mampu berpikir logis.

-Pemikiran egosentris masih dominan (sulit memahami perspektif orang lain).

3. Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun)

-Anak mulai mampu berpikir logis dan memahami konsep seperti konservasi (jumlah tetap sama meskipun bentuk berubah).

-Pemahaman didasarkan pada pengalaman konkret.

4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)

Anak mampu berpikir abstrak, menggunakan logika untuk memecahkan masalah, dan memahami konsep hipotetis.

Konsep Utama:

1. Asimilasi dan Akomodasi

-Asimilasi: Mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.

Contoh: Seorang anak yang tahu bahwa burung bisa terbang menganggap semua hewan yang bisa terbang adalah burung.

-Akomodasi: Mengubah skema yang ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru.

Contoh: Anak belajar bahwa kelelawar bukan burung, meskipun bisa terbang.

2. Konstruktivisme

Anak aktif membangun pengetahuannya sendiri melalui eksplorasi dan pengalaman.

3. Egosentrisme dan Desentralisasi

Dalam tahap praoperasional, anak bersifat egosentris, artinya mereka sulit melihat sesuatu dari perspektif orang lain. Dalam tahap operasional konkret, anak mulai desentralisasi, yaitu kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain.

4. Pembelajaran sebagai Proses Aktif

Piaget percaya bahwa anak-anak adalah "ilmuwan kecil" yang secara aktif mengeksplorasi dunia mereka untuk memahami dan membangun pengetahuan.

Pembelajaran terjadi melalui eksplorasi dan pengalaman langsung, bukan hanya melalui instruksi dari orang dewasa.

Perbandingan dengan Vygotsky

-Piaget menekankan pada perkembangan individu yang terjadi secara spontan dan universal.

-Vygotsky, di sisi lain, menekankan pada peran interaksi sosial dan budaya dalam memengaruhi perkembangan.

-Piaget percaya bahwa perkembangan mendahului pembelajaran, sedangkan Vygotsky berpendapat sebaliknya.

-Teori Piaget banyak digunakan dalam pendidikan, terutama dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya mendorong eksplorasi, pemecahan masalah, dan pembelajaran mandiri.

Aplikasi Teori Piaget:

-Pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.

-Fokus pada eksplorasi mandiri dan pemecahan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun