Wisata Kuliner "Pasar Kamu"
Masih di Desa Wisata Denai Lama. Setiap Minggu pagi dibuka pasar rakyat yang disebut Pasar Kamu (Pekan Sarapan Karya Anak Muda). Di sini kita bisa menjumpai aneka makanan dan jajanan tradisional yang ndeso banget sepert nasi liwet, gethuk, tiwul, mendoan, dan dodol. Rindu sarapan dengan menu yang penuh dengan kearifan lokal? Di sini tempatnya.
Terdapat sekitar kurang lebih lima puluhan gerai yang berjualan di Pasar Kamu. Gerai-gerainya pun dibuat ala tradisional. Berbahan kayu beratap tepas. Pengunjung bisa menikmati sarapan sambil lesehan di bawah rindangnya pohon bamboo beralaskan tikar.
Pasar Kamu juga menampilkan seni budaya lokal sebagai hiburan. Ada pentas tari adat, musik khas Melayu dan gamelan Jawa. Sebagai bentuk pelestarian budaya yang dimiliki masyarakat setempat.
Mata uang yang berlaku di sini adalah Tempu. Uang yang terbuat dari batok kelapa. Unik bukan? Satu Tempu harganya dua ribu rupiah. Jadi sebelum belanja kita tukar uang cash atau digital kita terlebih dahulu di loket khusus. Nanti jika Tempu kita masih sisa bisa ditukarkan kembali tanpa potongan.
Mayoritas yang berjualan di sini anak-anak muda desa. Mereka berjualan kuliner hasil olahan orang tua atau tetangga. Walau hanya seminggu sekali tetapi hasil yang didapat lebih dari sekedar lumayan. Bisa membantu biaya pendidikan. Seperti pengakuan Zaki, anak SMP yang gerainya hanya menjual air mineral.
Pertama kali saya mengunjungi Pasar Kamu terus terang saya kaget. Bayangkan, 500 meter sebelum menjumpai Pasar Kamu, deretan mobil terparkir rapi di kanan dan kiri bahu jalan. Saya pikir ada hajatan. Belum lagi penuhnya sepeda motor di lokasi Pasar Kamu dan beberapa rumah warga.
Apakah status sebagai "Desa Wisata" memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat Desa Denai Lama? Sudah pasti dong. Seperti yang dirasakan oleh ibu Tukini yang berjualan di Pasar Tradisional Paloh Naga. Keuntungan yang diperolehnya dapat digunakan membiayai pendidikan dua anaknya yang sudah duduk di SMK dan satu orang yang masih SD.