Mau Trading for Living? Pastikan Internet Kamu IndiHome Ya!

Saat ini semakin banyak orang yang mencoba peruntungan mendulang cuan melalui trading forex atau saham. Krisis akibat pandemi dimana banyak orang harus stay at home atau mengalami nasib yang lebih buruk berupa kehilangan pekerjaan, ikut menjadi faktor pendorong orang terjun ke dunia trading.

Dari yang awalnya coba-coba dengan modal kecil kemudian setelah tahu cara 'mainnya', akhirnya menjadikan trading sebagai mata pencaharian tetap atau biasa yang disebut dengan istilah "trading for living". Btw, ingat kalau mau trading harus pakai uang 'dingin' ya.

Trading sendiri bisa dilakukan dengan mudah. Cukup membuka akun dan menyetor sejumlah dana sebagai deposit kepada broker. Pilih broker yang punya legalitas, artinya tercatat di BAPPEBTI. Terus bagusnya lagi broker tersebut mau melakukan edukasi dan pendampingan. Nah, buat ikut kelas-kelas edukasi melalui aplikasi Zoom itu tentu butuh internet yang bagus dong. 

Jika sudah punya akun dan deposit, kita bisa transaksi perdagangan kapan dan dimana saja  melalui platform seperti MetaTrader. Bisa menggunakan komputer atau cukup handphone.

Pokoknya selagi pasar buka, kita bisa melakukan berbagai perdagangan seperti : forex, komoditas, indeks, saham, hingga mata uang kripto. Bahkan perdagangan kripto bisa dilakukan 7 hari dalam seminggu.

Jadi asal punya modal lalu terkoneksi dengan internet sudah bisa trading dong? Bisa banget. Hanya saja jika kamu mau trading for living, wajib hukumnya bila jaringan internetnya bagus. IndiHome menyediakan manfaat internet yang tidak terbatas. dan berkualitas. Internet yang stabil, tidak lemot, dan putus-putus.

Alasannya bro?

Begini, memang trading terlihat sederhana mudah dilakukan. Tetapi ada ilmu dan strategi yang harus kamu kuasai sebelum dan saat melakukan trading. Internet yang menjadi sarana wajib itu tidak hanya dipakai saat trading saja tetapi menjadi media untuk menggali ilmu dan informasi. Tentu saja yang berkenaan dengan trading.

Kamu harus belajar dasar-dasar trading. Dalam hal ini memahami chart yang terdapat di MetaTrader atau TradingView. Dari chart candlestick itu kita bisa menganalisa pergerakan mata uang, komoditas, indeks, atau saham. Apakah kita harus BUY atau SELL.

Selain analisa teknis, kita bisa menggunakan analisa fundamental. Analisa ini yang lebih mengacu pada berita-berita politik dan ekonomi. Bisa juga menggunakan gabungan kedua analisa tersebut.

Ingat! Jika kamu trading hanya memakai feeling dan ilmu 'kira-kira' maka bukan lagi trading yang kita lakukan tetapi lebih mengarah kepada judi.

Analisa Teknis dapat dipelajari dari buku, seminar, e-book, webinar, forum diskusi, maupun channel tentang trading yang ada di Youtube. Nah kalau internet lemot bagaimana mau download e-book. Bagaimana mau nonton pembelajaran online di Youtube kalau bolak-balik buffering mulu. Pasti bikin stress khan. Padahal belajar trading aslinya tidak bisa cuman sebulan dua bulan.

Kamu juga harus manfaatkan forum-forum diskusi mengenai trading yang ada di berbagai platform seperti Telegram atau Discord. Di sana banyak yang menshare signals, roadmap-roadmap atau bukti profit dalam file image. Nah jadi tetap membutuhkan koneksi internet yang bagus dong kalau mau lancar. Jangan lupa juga aktifkan lonceng notifikasi. Jangan sampai kita ketinggalan informasi terkini akibat jaringan internet yang tidak stabil.

Manfaat internet IndiHome itu untuk kamu akan selalu mendapatkan update-update berita yang berpengaruh pada ekonomi global. Ini penting bagi bekal analisa fundamental kamu. 

IndiHome sendiri menyediakan saluran-saluran berita luar negeri yang bisa jadi acuan. Atau jika televisi kamu digital, bisa install aplikasi saluran khusus berita seperti Bloomberg atau ChannelNewsAsia. Dari Youtube lewat channel seperti Yahoo Finance juga bagus. Jadi aktivitas kamu saat memantau pergerakan harga di MetaTrader tidak terganggu karena harus membuka browser misalnya.

Analisa teknis dan fundamental yang sudah kita persiapkan tidak akan berguna jika, lagi-lagi, koneksi internet yang kita gunakan buruk. Aplikasi seperti MetaTrader yang kamu gunakan itu sangat sensitif. 

Jika koneksi tidak stabil maka otomatis akan putus-nyambung. Jelas ini sangat merugikan. Bayangkan jika saat kita akan mengeksekusi tiba-tiba gagal akibat internet terputus? Tergabung di broker yang bagus dan terpercaya sekali pun tidak ada gunanya.

Biar LCD sudah ada spotnya, yang penting lancar ajalah (foto: dokpri)

Apalagi nih jika tipe trading kamu itu scalping. Kecepatan eksekusi menjadi kunci keberhasilan. Plus kamu tradingnyya  di gold atau indeks seperti Nasdaq, yang memiliki votalitas tinggi. Ditambah lagi kondisi pasar sedang fluktuatif. Maka cuman IndiHome yang internetnya stabail dan cepat.

Internet cepat berkualitas dari IndiHome akan membantu jika kita melakukan multi trading. Yaitu trading beberapa mata uang dengan memanfaatkan banyak monitor dan platform. kamu bisa setup 4 monitor pada 1 PC. Tetapi perlu dicatat, kalau internetnya jelek sama saja dengan buang-buang uang. Betuk tidak?

Sebagai informasi, pergerakan perdagangan yang cepat sering terjadi di saat awal pembukaan pasar terutama pasar di Amerika.  Pada indeks sendiri,pergerakan tinggi bisa terjadi  menjelang pembukaan dan satu-dua jam sebelum penutupan market Amerika. Atau ketika ada pengumuman suku bunga dan laporan data ketenagakerjaan (NFP - NonFarm Payrolls) dari Bank Sentral Amerika (The Fed) maka pasar biasanya 'bergejolak' dalam beberapa menit sebelum dan sesudah pengumuman.

Bagi sebagian trader, data NFP dianggap sebagai high impact news. Berita yang punya dampak besar pada pergerakan mata uang dan komoditas. Sungguh menjadi  momentum yang tidak boleh dilewatkan jika kamu berniat trading jangka pendek. 

Data NFP sendiri dikeluarkan The Fed pada hari Jumat minggu pertama setiap bulan. Namun bagi sebagian trader memilih untuk menghindar karena terlalu beresiko dan tidak sesuai dengan trading plan yang sudah dibuat.

Seorang trader sebenarnya diberi 'pengaman' untuk membatasi kerugian melalui fitur stop loss yang pada pada MetaTrader. Seorang trader bisa membatasi di harga berapa dia mampu untuk merugi. Sesuai dengan money management yang ia terapkan. Termasuk di harga berapa nantinya dia TP (take profit).

Penulis pernah beberapa tahun lalu mengalami hal yang tidak mengenakan. Dimana pada saat mau memasang stop loss, eh kok tiba-tiba tidak tereksekusi. Ternyata kuota internet habis. Tanpa terpantau harga bergerak menuju arah berlawanan. Untung tidak sampai cutloss. Tetapi tetap saja merugi.

Jika niatnya kamu ingin trading for living maka mahir dalam analisa teknis maupun fundamental dan saja tidaklah cukup. Pengelolaan modal (money management) yang benar dan terukur juga belum menjamin keberhasilan yang stabil.

Seorang trader harus memahami psikologi trading. Kamu harus mampu mengelola emosi dengan baik. Jangan tamak dan rakus saat sedang cuan. Kamu juga tidak boleh terbawa emosi ingin cepat-cepat mengembalikan kerugian dengan eksekusi-eksekusi yang ngasal.

Trading for living idealnya butuh waktu dan tempat khusus. Ekosistemnya bisa dibuat seperti ruang kantor biasa. Tenang tetapi mampu meningkatkan kinerja.  Kita bisa menempatkan meja kerja dengan komputer/laptop di atasnya dengan kursi yang nyaman. Sebuah televisi di dinding dimana kita bisa memantau berita-berita yang berkaitan dengan trading. Bisa dibayangkan bukan?

Nah, kalau fasilitas itu tidak dilengkapi dengan internet berkualitas rasanya percuma sih. Internet lemot putus-putus hanya bikin kita emosi bukan? Kalau sudah emosi trading kamu bisa amburadul. Percaya deh. Bukan hanya soal koneksi internet saja. Kalau kamu misalnya sedang marahan dengan pasangan atau masalah lain yang bikin kamu uring-uringan lebih baik stop trading. Ambil waktu tenangkan diri.

Kamu bisa ngembaliin mood dengan pergi hangout. Atau kalau mager tutup semua aplikasi atau apapun yang berhubungan dengan trading.  Main game online atau nonton klip-klip penyanyi favorit bisa jadi pilihan lho. Pokoknya bikin hati mu tenang dan senang dulu sebelum kembali trading.

Kesimpulannya, Jika ingin sukses dalam trading kamu harus menerapkan 3 M (Method, Money, Mind). Itu adalah pakem yang harus kamu pegang. Tetapi jika rencananya trading for living akan lebih baik kalau kamu menerapkan 3M 1I. I-nya adalah IndiHome. Jadi jika kamu menerapkan 3M kemudian 'dipersenjatai' lagi dengan  Indihome maka kamu selangkah lebih bijak.

Trading adalah aktivitas yang beresiko tinggi. High Risk High Return. Imbal hasil yang besar dan cepat yang bakal kita peroleh itu ternyata juga memiliki potensi atau resiko kerugian yang besar dalam hitungan detik. Pokoknya ngeri-ngeri sedap.

Perlu diingat bahwa trading for living tidak memberi jaminan kamu akan profit setiap hari. Banyak faktor-faktor di luar kendali yang mungkin kita akan alami. 

Mungkin bisa menjadi pertimbangan jika trading for living juga tidak mengharuskan kamu untuk trading setiap hari.  Bahkan beberapa trader terkenal di dunia tradingnya hanya beberapa kali saja dalam sebulan. Tunggu saja momen yang tepat yang sesuai dengan analisa-analisa yang terukur. Semuanya itu untuk memperkecil potensi kerugian yang mungkin terjadi.

Menjadikan trading sebagai mata pencaharian tetap tidak kalah mulia dengan pekerjaan formal biasa. Bahkan mungkin kamu bakal lebih punya waktu lebih banyak bersama keluarga. 

Bagaimanapun juga, segalanya harus kamu persiapkan dengan matang. Termasuk memilih provider internet. IndiHome dari Telkom Indonesia bisa jadis sebuah syarat mutlak. Sebagai Internetnya Indonesia, IndiHome akan memberi banyak manfaat dan keleluasaan dalam bertrading. Happy Trading with IndiHome.