Beberapa waktu lalu ketika seorang driver ojol di Medan mengalami patah tulang akibat kecelakaan dan harus menjalani perawatan inap intensif. LBK langsung memberikan bantuan dana perobatan yang jumlahnya tidak sedikit. Tanpa harus menunjukan surat tanda tidak mampu dari kelurahan.
Baru-baru ini, lewat gerakan CEBAN PERTAMA yaitu sebuah  penggalangan dana dilakukan untuk membantu seorang anak bernama Raihul Amer (12th) asal Aceh yang mengalami pembengkakan jantung. Harus segera dilakukan operasi di Medan atau Jakarta demi menyelamatkan nyawa sang anak.  Gerakan ini mampu menggerakan jiwa sosial netizen untuk berpartisipasi membantu sehingga dalam waktu singkat terkumpul 6 juta lebih. Belum lagi bantuan-bantuan susulan lainnya.
Terhadap kejadian beberapa bencana di tanah air LBK juga bergerak dengan cepat. Sebut saja banjir di Kupang dimana LBK mengirimkan bantuan pakaian, selimut serta logistik. Tidak terkecuali bencana yang terjadi di Malang dan Sintang. LBK yang berdomisili tidak jauh dari lokasi bencana gercep menyalurkan bantuan. Termasuk bekerja sama dengan kelompok sosial setempat.
Jika mau disebutkan satu-persatu tidak cukup 100 lembar kertas untuk mencatat apa yang sudah dilakukan LBK selama 3 tahun terakhir. Silakan berkunjung ke @L_BerbagiKasih untuk melihat catatan-catatan bernilai itu.
Satu yang lebih penting dari itu adalah LBK berhasil 'meracuni' anggota-anggotanya untuk berbagi. LBK menginspirasi banyak netizen untuk lebih peduli kepada sesama. Seperti ikut memberi bantuan dana, tenaga, atau sekedar berbagi informasi jika ada anggota masyarakat sekitar yang layak untuk dibantu.
Sebagai contoh kelompok LBK Pekalongan yang menjadi LBK daerah yang cukup aktif dalam kegiatan sosial. Grup ini yang dimotori oleh Kang Udien Marbot. Pria sederhana yang kesehariannya berjualan mainan anak-anak ini mampu menjadi motor penggerak netizen Pekalongan untuk menjadi perpanjangan LBK.