Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

7 Poin Penting dalam Pengembangan Mandalika, Sang Jagoan Baru Pariwisata Indonesia

18 November 2021   16:32 Diperbarui: 18 November 2021   16:52 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, andai Bali atau Yogyakarta bisa menggelar MotoGP"

Sebuah harapan yang tiba-tiba muncul dalam benak ketika menyaksikan secara langsung gelaran MotoGP Sepang bersama Kompasiana tahun 2015 lalu.

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Ribuan orang dari berbagai belahan dunia datang demi menyaksikan dari dekat pembalap idola mereka bertarung. Termasuk para penggila MotoGP tanah air yang jumlahnya tidak sedikit.

Sebagai informasi, gelaran MotoGP Malaysia tahun 2019 saja mampu mendatangkan 170.778  penonton mulai dari free practice 1 sampai race day. Memang sih masih kalah jika dibandingkan MotoGP Thailand yang menyentuh angka 226.665 penonton di tahun yang sama. (data: McLaren)

Sejak diperkenalkan tahun 1999, Sirkuit Sepang langsung menjadi salah satu magnet pariwisata negeri jiran kita itu. MotoGP Malaysia selalu masuk dalam kalender tahunan. Tidak sebatas balapan roda dua, dalam perjalanannya Sepang International Circuit sukses menyelenggarakan balapan Formula 1.

Mengapa saya bermimpi Bali atau Yogyakarta mampu menyelenggarakan MotoGP? Bali dan Yogyakarta adalah ikon pariwisata Indonesia yang sudah mendunia. Bisa dibayangkan bukan seberapa besar daya tarik dan impact yang dihasilkan.

Penulis betul-betul melihat langsung bagaimana dampak positif dari penyelenggarakan event tersebut bagi Malaysia. Stand-stand di Sirkuit Sepang yang menjual makanan-minuman dan pernak-pernik yang berhubungan dengan otomotif laris luar biasa. Antrian mengular panjang walau tersedia cukup banyak penjual makanan.

Industri pariwisata Malaysia sudah dapat dipastikan memperoleh dampak yang signifikan. Tingkat hunian hotel-hotel di Kuala Lumpur dan sekitarnya dipastikan melonjak. Travel Tour akan membawa wisatawan yang merupakan penonton MotoGP ke destinasi wisata seperti Batu Caves, Menara Kembar Petronas, Bukit Bintang, atau Central Market di mana kita bisa membeli berbagai souvenir khas Malaysia.

Oh ya, jangan dilupakan bahwa sektor transportasi dan telekomunikasi Malaysia dipastikan ikut mendapatkan keuntungan dari kehadiran wisatawan. Saya masih ingat ketika harus mengganti simcard handphone sesampainya di sana agar bisa menggunakan mobile internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun