Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pidato Anies dan Politik Identitas Pribumi - Non Pribumi

16 Oktober 2017   23:47 Diperbarui: 16 Oktober 2017   23:52 8497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur baru Jakarta (foto:kompas.com)

Politik Identitas Pribumi -- Non Pribumi

Politik identitas bukan mainan baru. Di negara yang sudah maju sekali pun politik identitas kadang dimainkan. Di Indonesia politik identitas bukan barang baru. Politik identitas bahkan merupakan kunci kemenangan di banyak pemilihan.

Contoh aktual dari penerapan politik identitas adalah Pilkada DKI. Masyarakat digiring untuk tidak lagi melihat program dan kinerja calon pemimpin. Tentu saja dengan isu-isu SARA.

Sebetulnya agak mencengangkan Anies yang notabene mantan Mendikbud itu memainkan kembali politik identitas. Padahal Anies sudah menjadi pemenang. Semua berharap Anies akan merangkul semua warga DKI tanpa melihat agama dan etnis.

Pidato Anies bukan pidato tanpa persiapan. Apakah ada agenda tersembunyi dibalik pidatonya tersebut?

Ingat tahun 2018 akan dilaksanakan pikada serentak. Kesuksesan politik identitas yang sudah teruji berhasil pada Pilkada DKI kemungkinan besar akan diangkat kembali. Isu-isu SARA akan menjadi amunisi paling efektif.

Sasaran berikutnya bisa jadi Pilpres 2019. Apakah Anies akan ikut dalam pilpres? Kemenangan di Jakarta mungkin akan jadi acuan. Apalagi jika Anies sukses dengan program-programnya. 

Di satu sisi, survey-survey menunjukan ada Ahok, yang beretnis Cina, berada di jajaran teratas untuk mendampingi Jokowi. Ahok dianggap memiliki prestasi, bersih, serta basis massa yang banyak secara nasional.

Jika isu pribumi dan non pribumi terus dipupuk maka Anies bisa menjadi ikon. Ikon 'Sang Pembebas', seorang hero yang mengembalikan status pribumi sebagai pemilik sah negeri ini. Terutama bidang ekonomi yang selama ini dianggap dikuasai oleh non pribumi. 

Sesungguhnya masyarakat mungkin bingung, bagaimana bisa Anies mengangkat isu ini. Karena beberapa waktu lalu beredar foto mesra Anies bersama pengusaha-pengusaha Tionghoa. Anies seolah ingin merangkul semua untuk pembangunan Jakarta

Mengangkat politik identitas sama saja membuat sebuah kemunduran. Bangsa Indonesia yang multi etnis dan berbagai agama itu harus lebih mengedepankan rasa nasionalisme. Tidak lagi bicara soal mayoritas dan minoritas. Terus terang politik identitas ini berbahaya bagi generasi muda kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun