Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Megah dan Agung Pagoda Emas Taman Alam Lumbini

17 Juni 2016   02:13 Diperbarui: 17 Juni 2016   12:51 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagoda  yang berdiri di kompleks Taman Alam Lumbini ini ternyata replika dari Pagoda Emas Shwedagon yang terdapat di Myanmar. Pantas saja bentuknya mirip dengan pagoda-pagoda yang ada di Thailand atau Myanmar. Pagoda Taman Alam Lumbini dibuka pada tahun 2010, pembangunannya sendiri memakan waktu selama 3 tahun. Pagoda ini tingginya mencapai 46, 8 meter dengan lebar dan panjang  68 meter.  Pagoda megah dan indah ini pernah tercatat di MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. 

Taman Alam Lumbini, yang luasnya mencapai 3 hektar itu, berada di kawasan wisata Brastagi. Kota kecil berhawa sejuk yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Lokasinya yang agak jauh dari jalan raya membuat cocok sebagai tempat peribadatan dan wisata religi.

Untuk bisa masuk ke dalam kompleks pagoda para pengunjung tidak dikenai tarif alias gratis. Namun walau gratis, tempat ini sepertinya dikelola dengan profesinal. Toiletnya pun tampak cukup bersih dan tidak tampak sampah dimana-mana.

Sebelum memasuki area dalam kompleks pagoda setiap pengunjung akan diperiksa satu-persatu oleh petugas keamanan.  Pengunjung tidak diperkenankan untuk membawa masuk makanan, minuman, atau rokok. Sedangkan susu dalam botol bagi balita adalah perkecualian.

(dok.pri)
(dok.pri)
(dok.pri)
(dok.pri)
(dok.pri)
(dok.pri)
Memasuki pelataran pagoda kita akan langsung merasakan keagungan tempat ibadah umat Buddha tersebut. Warna emas begitu mendominasi hampir seluruh pagoda ini sehingga membuat pagoda ini menjadi begitu indah dan agung.Jika pengunjung ingin masuk ke dalam  Pagoda, maka diharuskan melepas alas kaki. Tersedia rak-rak tempat menyimpan sepatu di sebelah kiri tangga. Di dalam pagoda pengunjung wajib untuk menjaga keheningan dan kesakralan tempat ibadah tersebut.

(dok.pri)
(dok.pri)
Buddha Sakyamuni dari Giok (dok.pri)
Buddha Sakyamuni dari Giok (dok.pri)
Salah satu rupang kayu emas Buddha (dok.pri)
Salah satu rupang kayu emas Buddha (dok.pri)
Di bagian tengah  yaitu tempat sembahyang terdapat 4 patung Buddha Shakyamuni yang terbuat dari batu giok menghadap ke empat penjuru. Pada sudut ruangan ditempatkan 4 rupang kayu sang Buddha bercat emas. Keempat rupang Buddha itu adalah Kakusandha, Konagamana, Kassapa, dan Gautama Buddha. Disamping itu di Pagoda ini tersimpan 108 relik suci Buddha. Kesemuanya itu didatangkan langsung dari Myanmar.

Bersebelahan dengan rupang kayu Buddha  emas tadi terdapat pohon doa dan harapan. Di situ pengunjung bisa menggantungkan doa dan harapan mereka pada secarik kertas yang bisa diperoleh di meja depan. Sebagai gantinya pengunjung bisa memberi donasi pada kotak yang telah disediakan. Termasuk jika pengunjung membutuhkan hio atau lilin kecil untuk berdoa.

ornamen ini terpsang mengitari dinding dalam pagoda (dok.pri)
ornamen ini terpsang mengitari dinding dalam pagoda (dok.pri)
Pintu ini tingginya 3 meter lebih (dok.pri)
Pintu ini tingginya 3 meter lebih (dok.pri)
Dinding ruangan juga dipenuhi oleh ornamen-ornamen seperti relief yang menggambarkan kisah sang Buddha. Selain pintu utama, terdapat pula 3 pintu kayu lain yang cukup besar. Kira-kira tingginya lebih dari 3 meter ldan lebarnya sekitar 4 meter, berhiaskan ukiran-ukiran yang bernuansa Buddha.

Gazebo dan genta besar (dok.pri)
Gazebo dan genta besar (dok.pri)
Sedangkan di luar, masih di area suci, terdapat semacam gulungan-gulungan yang digantung mengelilingi pagoda. Juga berdiri 2 gazebo dimana yang masing-masing tergantung genta dan bedug besar.

salah satu sudut taman (dok.pri)
salah satu sudut taman (dok.pri)
Di bangunan utama Pagoda  terdapat taman-taman yang tertata dengan rapi dan asri dengan jalan setapak dimana pengunjung dapat berjalan-jalan sembari berfoto. Tapi harus diingat untuk tidak menginjak rumput. Tidak jauh dari taman ada sebuah jembatan gantung berwarna emas yang disebut sebagai “Jembatan Kasih”.

Area parkir yang cukup luas (dok.pri)
Area parkir yang cukup luas (dok.pri)
Pagoda Taman Lumbini letaknya tidak jauh dari Kota Medan. Hanya butuh waktu sekitar 1,5 - 2 jam saja. Tersedia parkir yang cukup luas bagi kendaraan pribadi roda empat maupun bus. Bagi backpackers yang ingin mengunjungi Pagoda Taman Lumbini, ada banyak angkutan umum dari Medan. Cari saja angkutan jurusan Brastagi-Kabanjahe yang biasanya ngetem di Simpang Pos. Nanti turun di pertigaan Tongkoh. Dari situ tinggal naik angkutan lagi. Atau bisa juga jalan kaki karena jaraknya tidak sampai 1 kilometer saja. Oh ya, jam buka Pagoda senin-jumat pukul 9 pagi sampai 6 sore. Sedangkan sabtu dan minggu Pagoda ditutup pada  pukul 8 malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun