Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Pandang Sebelah Mata Mexico, Saatnya El Tri Juara

11 Juni 2016   02:26 Diperbarui: 11 Juni 2016   02:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andres Guardado (foto:newsday.com)

Mexico bakal juara Copa America Centenario 2016! Jangan underestimate dulu. Ya, mungkin terlalu dini untuk menebak siapa yang bakal menjadi juara Copa America edisi spesial ini. Jika disuruh memilih, para pecinta sepakbola tentu akan menyebut tim-tim favorit seperti Argentina,Brazil, Uruguay atau sang juara bertahan Chile. Mereka tim-tim besar bertabur pemain bintang dan jangan lupa orang masih memperhitungkan faktor sejarah.  Unggulan berikutnya adalah Amerika Serikat, Kolombia, dan Mexico. Amerika Serikat memiliki peluang dengan keuntungan sebagai tuan rumah. Sedangkan Kolombia diyakini bakal menjadi kuda hitam karena mereka disebut-sebut sebagai golden generation.

Lalu bagaimana dengan kans Mexico sendiri? Pertandingan pertama mungkin sedikit memberi sedikiti gambaran bagaimana tim ini sekarang. Uruguay mereka libas dengan skor 3 – 1! Lalu Jamaica menjadi korban Mexico berikutnya. Kemenangan dua gol tanpa balas cukup mengantar mereka lolos ke perempat final. 

Mexico datang ke turnamen ini bukan untuk sekedar penggembira semata. Mereka sedang dalam tren positif baik dalam kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf maupun laga persahabatan. Dan jangan lupa Mexico  adalah pemegang Gold Cup, lambang supremasi Federasi Concacaf 2015 yang diselenggarakan juga di Amerika Serikat.

Juan Carlos Osorio (estoenlinea.oem.com.mx)
Juan Carlos Osorio (estoenlinea.oem.com.mx)
Mexico hadir di Copa America Centenario 2016 dengan bermaterikan kedalaman squad yang mumpuni. Tim ini adalah perpaduan pemain muda berkualitas dengan pemain senior sarat pengalaman. Tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh sang pelatih, Juan Carlos Osorio. Starting eleven tim ini adalah pemain-pemain kunci di klubnya masing-masing. Baik yang berlaga di kompetisi eropa maupun liga domestik.

Sembilan pertandingan tanpa pernah kalah adalah sebuah pencapaian yang luar biasa bagi sebuah timnas. rekor ini dicatat oleh timnas Mexico dibawah manager Juan Carlos Osorio. Pria berkewarga negaraan Kolombia itu mampu menyulap Mexico menjadi tim yang impresif dan solid terutama pada sektor pertahanan. Bayangkan Mexico baru kemasukan 1 gol saja sepanjang dilatih Osorio.

Guillermo Ochoa (foto:bleacherreport.com)
Guillermo Ochoa (foto:bleacherreport.com)
Dibawah mistar ada nama yang sosoknya sudah tidak asing lagi yaitu Guillermo Ochoa. Penjaga gawang berambut ikal  berusia 30 tahun ini sudah berseragam timnas Mexico mulai dari timnas U-23. Pengalamannya di Liga Spanyol bersama Malaga jelas membuat performanya semakin matang.

Menariknya, Mexico mempunyai penjaga gawang yang tidak kalah bagus dari Ochoa. Dia adalah Alvredo Talavera asal klub Toluca. Toluca sendiri salah satu klub terbaik di liga Mexico. Penampilannya cukup impresif kala melawan Uruguay pada laga perdana lalu.

Kehadiran 2 penjaga gawang ini tentu akan mempermudah Osorio jika perlu dilakukannya rotasi atau salah satu ada yang cedera. Sepertinya Mexico mampu melahirkan penjaga gawang hebat sebagaimana dulu pernah muncul Jorge Campos yang tampil memikat di Piala Dunia 1994. Ia juga memulai tren seragam penjaga gawang berlengan pendek.

Barisan pertahanan Mexico sejauh ini cukup solid dengan hanya kemasukan 1 gol dalam 2 pertandingan. Pada pertandingan melawan Uruguay, Osorio menerapkan strategi 3 defender sejajar di bagian belakang. Terbukti Hector Moreno, Rafael Marquez, dan Nestor Araujo sangat kompak dan mampu meredam pergerakan penyerang-penyerang Uruguay yang harus tampil tanpa Luis Suarez.

Miguel Layun (foto: zimbio.com)
Miguel Layun (foto: zimbio.com)
Di posisi midfield, Mexico punya pemain kiri yang sangat mobile. Rajin baik dalam menyerang maupun bertahan. Dia adalah Miguel Layun, aslinya seorang defender tapi punya naluri menyerang yang cukup baik. Salah satu keunggulan Layun adalah kemampuannya dalam memberi assist. Permainannya semakin berkembang sejak bergabung dengan Porto.

Javier 'Chicharito' Hernandez (foto: espnfc.com)
Javier 'Chicharito' Hernandez (foto: espnfc.com)
Pecinta bola tentu sudah tidak asing dengan nama Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Pemain berbakat satu ini punya naluri tinggi dalam mencetak gol. Pernah bermain untuk Real Madrid dan Manchester United sebelum akhirnya berlabuh di Bayern Leverkusen membuktikan bahwa ia adalah salah satu penyerang terbaik dunia saat ini. Selain Hernandez, Mexico masih memiliki Raul Jimenez (Porto) dan Oribe Peralta. Peralta yang masuk menggantikan Hernandez mampu menyumbang 1 gol kala melawan Jamaica.

Andres Guardado (foto:newsday.com)
Andres Guardado (foto:newsday.com)
Setiap tim hebat pasti punya otak serangan yaitu pemain dengan visi bermain yang bagus sehingga mampu mengatur aliran bola dan ritme permainan. Di timnas Mexico ada Andres Guardado yang tampil brilyan saat mengalahkan Uruguay walaupun harus terkena kartu merah pada menit ke – 73. Role-nya sebagai penghubung barisan depan dan penyerang membuat aliran bola Mexico terlihat dinamis. Kehadiran Guardado sangat krusial bagi Mexico yang terlihat kesulitan menemukan pola permainan pada lima belas menit pertama saat melawan Jamaica.  

Pemain ke-12

Copa America 2016 boleh diselenggarakan di Amerika Serikat. Namun bagi Mexico, Amerika adalah ‘hone’ mereka. Tahun lalu mereka meraih piala Concacaf juga di Amerika. Dukungan supporter setiap timnas bermain menjadi pemain ke-12 Mexico. Bayangkan ada tercatat 83.263 suporter Mexico memadati Pasadena Rose’s Bowl Stadium. Mereka adalah kelompok Hispanik, imigran ilegal, maupun yang datang langsung dari Mexico. Data sendiri menunjukan 60% dari orang hispanik berdarah Mexico. Di samping itu faktor geografis Amerika Serikat-Mexico juga memudahkan suporter dari Mexico untuk datang langsung ke Amerika Serikat dengan biaya yang terjangkau.

Satu tempat di perempat final sudah di tangan. JIka mereka mampu menundukan Venezuela pada laga terakhir grup C, Mexico akan menjadi juara grup dan kemungkinan besar akan berhadapan dengan Chile di perempat final. Lawan yang pernah mereka kalahkan 1 – 0 pada laga persahabatan menjelang turnamen ini berlangsung. Chemistry antar pemain sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Semua pemain sedang berada top of performance. Tinggal bagaimana menjaga mental serta tetap fokus dalam setiap pertandingan.

Lionel Messi sendiri dalam sebuah wawancara mengatakan Amerika Serikat dan Mexico favorit juara Copa Amerika kali ini. Bukan karena faktor tuan rumah semata. Tetapi kedua tim tersebut memiliki permain-pemain berkualitas. Jadi bukan kemustahilan jika akhirnya Mexico mampu mengawinkan Gold Cup dengan Copa America. Sebuah torehan sejarah yang sangat indah  bagi El Tri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun