Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan dan Foto Perjalanan #FederalOilGoesToSepang

4 November 2015   01:42 Diperbarui: 4 November 2015   21:26 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju parkir bus, akan lebih efisien dengan berjalan kaki. Tidak perlu menggunakan bus shuttle karena macetnya sungguh luar biasa. Di area parkir bus shuttle ke Kuala Lumpur terlihat pemandangan yang menarik. Apalagi kalau bukan antrian yang luar biasa panjang,mungkin mencapai 100 meter lebih. Maklum saja bus-bus tersebut disediakan gratis, dan menjadi transportasi paling mudah untuk ke tengah kota.

Perjalanan kembali ke KL terpaksa harus ditempuh selama 2 jam, maklum saja jalanan begitu padat seiring mereka yang juga pulang dari Sepang. Sebelum ke hotel, kami makan malam dulu. Lagi-lagi ke restoran ala Chinese dengan sajian yang datang silih berganti. Di restoran ini, lagi-lagi bertemu dengan beberapa rombongan dari Indonesia yang baru juga dari Sepang.

Kembali ke hotel, tenaga di badan rasanya sudah habis. Lelah seharian muter sana sini di Sirkuit Sepang. Mandi dengan air panas rasanya akan membuat tidur semakin nyenyak. Melanjutkan mimpi menyaksikan aksi para rider dunia di Sepang.

Hari terakhir di Malaysia
Senin 26 Oktober adalah hari terakhir  trip di Kuala Lumpur. Agendanya adalah city tour, tapi lebih tepat disebut shopping tour. Sepanjang perjalanan guide kami tidak henti menjelaskan sejarah tempat atau daerah-daerah yang kami lewati.

Beryl's Chocolate Kingdom
Rumah coklat ini cukup terkenal di Kuala Lumpur karena merupakan destinasi wisata yang sepertinya 'wajib' dikunjungi jika melancong bersama agen wisata. Kita bisa menemukan berbagai varian rasa dan bentuk coklat di sini. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah produksi coklat yang ada di tanah air. Perbedaannya ada pada harga, yang lebih mahal.

[caption caption="Di Beryl's Chocolate Kingdom (dok.pri)"]

[/caption]

Sebelum berangkat ke Malaysia sebenarnya beberapa teman sudah menyarankan lebih baik membeli coklat Berly di luar seperti di Central Market karena harganya lebih murah. Ternyata betul, teman yang membeli coklat Beryl di Central Market mendapati harganya memang lebih murah.

Maaf, tidak ada foto menarik di Berly karena mereka melarang pengunjung untuk mengambil gambar. Mungkin dengan alasan takut ditiru, padahal foto bisa jadi alat promosi gratis khan.

Coffee Town
Kami tidak berlama di Berly karena mengejar waktu juga untuk segera ke Coffee Town. Ini adalah toko yang menjual kopi dan teh. Produk mereka lebih banyak pada white coffe dengan bermacam rasa.

[caption caption="(dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="cobain semua rasa kopi mereka (dok.pri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun