Para penumpang sudah tidak sabar dengan keterlambatan itu. Karena lelah menunggu tidak sedikit yang mencaci petugas. Mereka menuntut pihak Lion Air dari pihak manajemen datang. BUkan menyerahkan permasalahan kepada para pekerja lapangan saja.
Pukul 22.30 bapak Erik perwakilan Lion Air datang dan coba menenangkan penumpang. Dia menjanjikan bahwa penumpang pasti akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat baru. Penumpang sendiri menuntut ganti rugi sebesar 300 ribu jika terjadi keterlambatan sampai 4 jam. Hampir pukul 22.45, Lion Air membagikan makanan kepada seluruh penumpang.
[caption caption="Kompensasi dan Ganti Rugi ini harusnya diperpendek waktunya"]
23.00 Lion Air mengumumkan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat. Pukul 23.30 ketika seluruh penumpang sudah berada di dalam pesawat diumumkan kembali bahwa pihak Lion Air meminta pemakluman karena pesawat harus melakukan pengisian bahan bakar. Baru sekitar pukul 23.45 WIB pesawat bergerak dan bersiap untuk take-off.
[caption caption="Boarding pukul 19.00 akhirnya molor"]
Tiba di Kuala Namu sudah hampir pukul 02.00 WIB. Lion Air JT 212 jadi pesawat terakhir yang datang. Para penumpang semakin kecewa karena di bandara sudah tidak ada bis dan kereta bandara. Ini berarti penumpang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk bisa sampai ke Medan. Bisa dibayangkan bagi sungguh sulit bagi mereka yang baru pertama kali datang ke Medan. Terpaksalah menunggu sampai pagi menjelang untuk bisa melanjutkan perjalanan.
Bukan kali ini saja Lion Air mengecewakan pengguna jasa mereka. Namun sepertinya tidak ada perbaikan layananan. Dan penumpang merasa disepelekan dan sebagai maskapai Low Cost Carrier tidak memberikan layanan yang 'murahan' kepada penumpang. Mohon juga dari pihak Kementerian Perhubungan untuk memberi sanksi tegas untuk maskapai-maskapai yang menyepelekan penumpangnya.
Bagi pembaca yang pernah mengalami layanan yang tidak memuaskan dari Lion Air silakan berbagi di kolom komentar. Artikel ini akan dishare kepada Menteri Ignasius Jonan dan YLKIÂ agar menjadi perhatian pihak-pihak yang berwenang.
Â
*semua foto koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H