Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyapa Indahnya Danau Toba, Mewujudkan Impian Ayah Bersama Avanza

3 Januari 2014   06:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Setiap orang pasti mempunyai impian, sebuah cita-cita dan harapan yang ingin sekali ia raih. Banyak orang yang sukses menggapai impian dan banyak pula yang gagal karena berbagai alasan. Namun kadang kala mimpi itu dapat terwujud tanpa disangka-sangka, yang hadir seperti sebuah mukjizat. Impian yang ditanam dengan tulus di dalam hati ibarat doa yang tak pernah terputus...dan Tuhan akan menjawabnya”

Beberapa hari menjelang Natal secara tidak terduga Ayah dan Ibu mengabarkan keinginannya untuk datang ke Medan. Tujuan utamanya adalah menengok cucu sekaligus merayakan Natal bersama. Sejak anak pertama lahir sampai anak kedua hampir berumur 4 tahun belum sekalipun mereka melihat secara langsung Latanya dan Francis. Selama ini hanya berkomunikasi lewat telpon dan kadang kala memanfaatkan video call yang terbatas interaksinya.

Setelah menempuh perjalanan darat selama hampir 36 jam dari Palembang dengan menggunakan bis, sampailah Ayah dan Ibu di Medan pada Rabu (25/12/2013) dini hari. Walau masih terlihat lelah namun Ayah dan Ibu tetap berkeinginan untuk mengikuti Misa Natal pada pagi harinya. Sungguh tampak kebahagiaan dari raut Ayah dan Ibu yang akhirnya bisa berkumpul pada momen Natal dengan anak serta cucu-cucu yang mereka cintai. Latanya dan Francis sendiri tidak kalah gembiranya dapat bertemu langsung dengan Embah ‘kung dan Embah ‘ti mereka.

Bagi saya berkumpulnya anak-anak dengan Eyang mereka untuk pertama kalinya itu adalah peristiwa yang luar biasa. Boleh dikatakan sebagai kado Natal terindah bagi keluarga saya. Saya kemudian berembuk dengan istri bagaimana cara membalas kebaikan Ayah dan Ibu yang sudah rela ‘mengalah’ datang ke Medan. Kami ingin membuat kehadiran mereka di Medan menjadi lebih berkesan.

Akhirnya muncul gagasan untuk membawa Ayah dan Ibu melihat Danau Toba. Saya teringat, Ayah yang dulunya adalah guru ilmu-ilmu sosial itu (salah satunya Geografi), pernah mengutarakan keinginannya untuk bisa melihat langsung Danau Toba. Ia suka memandangi gambar pemandangan Danau Toba yang ada di Kalender. Sebagai seorang guru Geografi, beliau paham sekali tentang Danau Toba dan juga Sumatera Utara. Bahkan pernah, gambar pemandangan Danau Toba yang ada di agenda, beliau gunting lalu diselipkan dibawah kaca meja kerja.

Selama ini mungkin beliau memahami bahwa mengunjungi Danau Toba itu selamanya akan tetap jadi mimpi. Mana cukup gaji seorang guru biasa dapat membawanya ke sana, dan memang sampai beliau pensiun pun niat itu tetap tak pernah kesampaian.

Pada April nanti Ayah akan genap berusia 75 tahun, yang secara umum bisa disebut sudah memasuki usia senja. Di sisa hidupnya ia lebih banyak mengabdi pada kegiatan pelayanan sosial dan religi. Hasratnya untuk bisa menyaksikan keindahan Danau Toba sepertinya menjadi sekedar mimpi kosong yang hanya akan dibawa hingga akhir hayat saja.

***

Akhirnya kami sepakat untuk pergi ke Danau Toba pada tanggal 27 Desember. Destinasi kami bukan Parapat yang ada di Kabupaten Simalungun. Sebuah sebuah obyek wisata Danau Toba yang memang sudah terkenal itu. Namun kami memilih Tongging, sebuah daerah yang berada di sisi utara Danau Toba. Pertimbangan kami adalah pada musim liburan ini Parapat akan sangat ramai dan jaraknya juga lebih jauh dari Medan. Butuh waktu kurang lebih 5 jam dari Medan, belum lagi jika terkena macet. Kasihan juga jika Orangtua harus melakukan perjalanan jauh lagi.

[caption id="attachment_303404" align="aligncenter" width="612" caption="(Ilustrasi:Google Earth)"]

13886972981614358120
13886972981614358120
[/caption]

Segera saya hubungi pak Edi yang kendaraannya selalu kami sewa jika ada acara keluarga. Sempat ada kekawatiran tidak mendapatkan kendaraan karena biasanya pada musim libur akhir tahun mobil-mobil rental ramai disewa oleh mereka yang mudik. Kami bersyukur karena ternyata pak Edi dan Avanza hitamnya siap untuk menemani kami berlibur. Tenang hati saya karena mendapatkan sopir yang ramah serta tidak ugal-ugalan. Lain daripada itu, berdasarkan pengalaman kami merasa cocok menggunakan Avanza karena nyaman, aman, handal, dan tentu saja irit.

Jumat, tepat pukul 06.30 WIB (27/12/2013) kami sekeluarga beserta Ayah dan Ibu, dan ditambah seorang kakak ipar perempuan berangkat dari rumah menuju Tongging bersama Avanza. Avanza memang kendaraan yang cocok untuk keluarga Indonesia. Avanza mampu memuat kami semua,  5 orang dewasa dan 2 anak-anak (minus sopir). Cukup lega dan lapang tanpa harus umpel-umpelan alias berdesak-desakan.

[caption id="attachment_303434" align="aligncenter" width="300" caption="Avanza pas untuk keluarga Indonesia"]

1388704620998703885
1388704620998703885
[/caption]

Beruntung bahwa pagi itu cuaca sangat cerah, walaupun dalam beberapa hari terakhir wilayah sumatera bagian utara sedang mengalami intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Sangat berharap cuaca akan terus bersahabat setibanya kami di Danau Toba, agar bisa menikmati keindahan alamnya dengan baik.

Pertama kami singgah di SPBU untuk mengisi bahan bakar untuk Avanza senilai 150 ribu rupiah, sesuai permintaan pak Edi. Nominal yang setara dengan kurang lebih 23 liter premium. Inilah hebatnya Avanza, pengisian BBM tersebut menjadi yang pertama dan terakhir dalam perjalanan liburan kami itu.

[caption id="attachment_303375" align="aligncenter" width="501" caption="Pengisian bahan bakar pertama sekaligus yang terakhir. Irit banget!"]

13886899871943841374
13886899871943841374
[/caption]

Ke Tongging berarti kami harus melewati Brastagi, sebuah tujuan wisata yang berjarak± 70 km dari kota Medan. Brastagi sendiri adalah kota kecil yang berada pada ketinggian 1.300 meter dpl (diatas permukaan laut). Jalan menuju ke sana meliuk-liuk dan menanjak. Bahkan di beberapa titik tanjakan ada yang kemiringannya hampir 45°. Tapi buat Avanza semua itu bukan masalah. Avanza tipe G keluaran tahun 2005 yang dibekali mesin 4 silinder, 16 katup, 1.300 cc DOHC dengan teknologi VVT-i (info lengkap di :http://www.toyota.astra.co.id/product/avanza/) itu, melahap mulus tanjakan demi tanjakan.

1388690288226371575
1388690288226371575

13886904611610325649
13886904611610325649
[caption id="attachment_303380" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan ke Brastagi menanjak dan berkelok-kelok"]
13886905711039583405
13886905711039583405
[/caption]

Kurang dari 2 jam akhirnya kami sampai di Brastagi yang udaranya begitu sejuk. Kami berhenti sebentar untuk sarapan dan juga memberi waktu bagi pak Edi untuk beristirahat. Menurut pak Edi, hanya butuh waktu kurang dari 1 jam saja untuk sampai ke Tongging.

Lepas dari kota Brastagi kami melewati Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Tanah Karo. Jalan yang kami lalui relatif bagus dan mulus walau di beberapa ruas sedang mengalami pelebaran. Pemandangan hijau mulai terlihat. Di kanan dan kiri jalan banyak terlihat perkebunan milik masyarakat, terutama perkebunan jeruk dan jagung. Sesekali tampak Gunung Sinabung, namun sayang puncaknya tidak terlihat jelas karena tertutup awan dan asap akibat erupsi.

[caption id="attachment_303381" align="aligncenter" width="300" caption="Gunung Sinabung dari Kejauhan"]

13886908791493929897
13886908791493929897
[/caption]

Sesampai di Kecamatan Merek, pak Edi melambatkan Avanza. Pada sebuah pertigaan ia mengambil arah kanan, arah menuju ke Tongging. Tidak berapa lama kami dihadapkan pada pertigaan lagi. Pak Edi mengusulkan kami singgah dulu ke Air Terjun Sipiso-piso sebelum ke Tongging. Kami semua setuju karena belum satu pun dari kami yang pernah melihat air terjun yang sudah terkenal itu.

Air Terjun Sipiso-piso adalah sebuah air terjun yang mempunyai ketinggian 120 meter dan berada di ketinggian 800 m dpl. Satu hal yang luar biasa adalah dari sini tampak Danau Toba. Ayah saya sampai tertegun dan geleng-geleng kepala menyaksikan keindahan Danau Toba. Saya bisa menyaksikan ada kegembiraan dan antusiasme dari raut wajah beliau. Sebuah pemandangan yang dulu hanya Ayah lihat dalam selembar kertas saja. Di sini saya menawarkan Ayah untuk turun ke bawah melihat lebih dekat Air Terjun Sipiso-piso, namun beliau menolak. Memang untuk mencapai ke bawah pengunjung harus menuruni anak tangga yang jumlahnya ratusan. Bahkan ada yang menyebut ada seribu anak tangga! Saya sadar bahwa berat sekali bagi orang seusia ayah untuk turun naik anak tangga sebanyak itu.

[caption id="attachment_303382" align="aligncenter" width="610" caption="Air Terjun Sipiso-piso"]

1388691357812799200
1388691357812799200
[/caption]
1388691447530474635
1388691447530474635
[caption id="attachment_303446" align="aligncenter" width="300" caption="Impian Ayah semakin dekat"]
13887061511213864660
13887061511213864660
[/caption]

1388706221284551964
1388706221284551964
[caption id="attachment_303449" align="aligncenter" width="604" caption="Avanza terbukti kendaraan keluarga paling digemari, lokasi: area parkir obyek wisata Sipiso-piso"]
13887062912001273782
13887062912001273782
[/caption]

Kami tidak menghabiskan banyak waktu di obyek wisata Air Terjun Sipiso-piso, karena sepertinya Ayah tidak sabar untuk segera ke tepi Danau Toba. Segera kami lanjutkan perjalanan menuju ke Tongging yang hanya berjarak 7 km saja dari Air Terjun Sipiso-piso. Jalan menuju ke Tongging ternyata menurun, berkelok-kelok dengan jurang disisi kanan. Pak Edi mengemudi Avanza dengan kecepatan sedang dan cermat. Avanza yang dilengkapi sistem rem cakram di roda depan dan rem tromol untuk roda belakang membuat semuanya berjalan sempurna. Pemandangan danau Toba dan sekitarnya semakin jelas terlihat. Kami semua dibuat kagum dengan keindahan alam yang dimiliki Indonesia ini, terlebih Ayah.

[caption id="attachment_303453" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama indah menuju Tongging"]

1388707720888146449
1388707720888146449
[/caption] [caption id="attachment_303454" align="aligncenter" width="300" caption="walau penuh kelok namun terbayar dengan indahnya pemandangan"]
13887078191642935809
13887078191642935809
[/caption] [caption id="attachment_303400" align="aligncenter" width="300" caption="Jurang di sisi kanan jalan"]
1388695459444296299
1388695459444296299
[/caption]
1388853536675062813
1388853536675062813

Akhirnya kami sampai juga di Tongging, di tepi Danau Toba. Bersama Avanza kami menyusuri jalan desa dan melewati sebuah pasar yang sedang ramai. Mungkin hari itu adalah hari ‘pasaran’ bagi masyarakat setempat. Avanza yang berbadan compact itu dengan mudah menembus keramaian pasar tanpa harus memakan badan jalan. Kemudian sampailah kami di sebuah pondok yang cukup bersih yang berada diatas Danau Toba. Kami lalu menyewa pondok yang berada diatas permukaan Danau Toba itu, seharga 30 ribu rupiah dan bisa kami pakai  sepuasnya.

[caption id="attachment_303386" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama indah dari tepi Danau Toba"]

1388692098338965587
1388692098338965587
[/caption] [caption id="attachment_303387" align="aligncenter" width="300" caption="Impian itu akhirnya terwujud juga"]
13886922881229748594
13886922881229748594
[/caption] [caption id="attachment_303388" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bareng cucu bersama Avanza"]
13886924321635331697
13886924321635331697
[/caption] [caption id="attachment_303389" align="aligncenter" width="300" caption="Bermain mengenal huruf dan angka"]
1388692623501598177
1388692623501598177
[/caption]

Sejak turun dari Avanza, Ayah saya tidak henti-hentinya menyatakan kekaguman akan keindahan Danau Toba. Sebuah antusiasme yang besar tergambar dari raut wajahnya. Disusurinya tepian Danau Toba sambil tak lepas matanya menyapu setiap sudut Danau Toba. Ada bukit-bukit hijau di salah satu tepi Danau Toba, dan samar-samar tampak pula Pulau Samosir dikejauhan. Di sisi lain terlihat gerombolan burung bangau yang terbang mencari ikan ikut menambah hidup keindahan danau yang luas permukaanya mencapai 1.103 km2 itu. Benar-benar sebuah pemandangan yang menakjubkan. Sungguh beruntung  cuaca kala itu sangat cerah.

[caption id="attachment_303397" align="aligncenter" width="300" caption="Ayah di atas Danau Toba"]

13886946791457485797
13886946791457485797
[/caption] [caption id="attachment_303398" align="aligncenter" width="300" caption="burung-burung berterbangan mencari ikan di Danau Toba"]
1388694794332139481
1388694794332139481
[/caption] [caption id="attachment_303455" align="aligncenter" width="640" caption="Lukisan alam nan mempesona"]
1388709526962211273
1388709526962211273
[/caption]

Ayah benar-benar tampak bahagia sekali. Agak susah bagi saya untuk mengungkapkan dengan kata-kata di sini. Akhirnya, impian beliau untuk bisa datang ke Danau Toba jadi kenyataan. Sebuah impian yang baru bisa terwujud ketika usianya sudah tergolong senja. Beliau mengatakan bahwa benar-benar tidak menyangka bisa datang dan melihat pesona danau terbesar di Indonesia itu dengan kepala sendiri. Ayah sungguh bersyukur dan menganggap pengalaman itu sebagai sebuah karunia yang tidak ternilai dari Tuhan.

Setelah makan siang dan Ayah sudah merasa cukup puas menikmati keindahan panorama Danau Toba kami pun pulang. Dalam perjalanan Ayah mengatakan bahwa ada kelegaan di hatinya karena sudah bisa datang ke Danau Toba. Beliau mengatakan bahwa rasanya sudah benar-benar ‘plong’. Saya sebagai anak ikut merasakan bagaimana gembiranya hati Ayah saat itu.

[caption id="attachment_303399" align="aligncenter" width="300" caption="Selamat tinggal Danau Toba"]

13886949651107209600
13886949651107209600
[/caption]

Dalam perjalanan kembali ke Medan, kami menyempatkan singgah di Brastagi lagi. Tepatnya di pasar wisata yang menjual souvenir, buah dan sayur. Memang daerah ini dikenal sebagai penghasil sayur dan buah bagi kota Medan. Karena masih dalam masa liburan, tempat itu ramai dikunjungi wisatawan. Walau begitu padat kendaraan, namun tidak susah bagi Avanza untuk mencari tempat parkir tepat di samping pasar yang ramai dan padat. Ruang sempit pun bisa dimasuki karena body-nya tidak terlalu besar. Inilah salah satu faktor keunggulan Avanza. Masuk dalam kategori kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV), tetapi punya keunggulan layaknya city car. Panjang Avanza 2005 yang hanya 4,120 m dengan lebar 1,635 m itu jelas tidak bikin repot jika mencari parkir.

[caption id="attachment_303390" align="aligncenter" width="300" caption="Avanza nggak ribet buat cari parkir"]

1388692892580351515
1388692892580351515
[/caption]

Di Brastagi kami membeli cindera mata untuk dibawa Ayah dan Ibu ke Palembang. Tidak lupa juga kami membeli beberapa buah-buahan khas Brastagi dan sayur-mayur. Walaupun Avanza terkesan mungil, tetapi Avanza masih menyisahkan ruang yang cukup di bagian belakang untuk barang bawaan. Jadi kabin penumpang tidak perlu dijejali barang bawaan yang mengurangi kenyamanan penumpang.

[caption id="attachment_303391" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar buah dan sayur untuk wisatawan,Brastagi"]

13886930032099247468
13886930032099247468
[/caption] [caption id="attachment_303392" align="aligncenter" width="300" caption="Ruang bagasi belakang Avanza yang cukup lapang"]
1388693201147591854
1388693201147591854
[/caption]

Sore sekitar pukul 4 sore kami kembali ke Medan. Ketika melewati daerah Sibolangit kabut mulai turun disertai gerimis. Jarak pandang mulai terbatas, dan tidak lama hujan mulai turun. Jalanan tampak licin, namun pak Edi tetap relaks dibalik kemudi, seakan tahu Avanzanya bisa melalui hambatan dengan baik. Avanza yang memiliki AC double blower itu membuat udara di dalam kabin tetap terjaga. Tanpa harus takut kaca depan berembun yang mengakibatkan kaburnya pandangan dan mengganggu konsentrasi.

[caption id="attachment_303393" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan mulai menurun selepas Brastagi"]

13886935211202561764
13886935211202561764
[/caption] [caption id="attachment_303394" align="aligncenter" width="300" caption="Kabut mulai turun"]
13886936571143977007
13886936571143977007
[/caption] [caption id="attachment_303396" align="aligncenter" width="300" caption="Avanza menembus hujan deras"]
1388693984826079998
1388693984826079998
[/caption] [caption id="attachment_303395" align="aligncenter" width="300" caption="Jalanan licin sehabis hujan, Avanza tetap stabil"]
13886937681508316913
13886937681508316913
[/caption]

Menjelang memasuki kota Medan cuaca kembali cerah dan akhirnya kami sampai di rumah dengan selamat. Bersama Avanza kami benar-benar bisa menikmati satu hari liburan keluarga. Rencana kami untuk memberikan sesuatu yang sangat berarti bagi Ayah, dengan mengajaknya ke Danau Toba, berjalan dengan sempurna. Sesempurna cuaca yang cerah dan juga kendaraan keluarga yang kami gunakan, yaitu Toyota Avanza.

****

Kamis, 2 Januari 2014 tepat pukul 11.00 WIB Ayah dan Ibu kembali ke Palembang. Pada perbincangan terakhir sebelum naik bis, Ayah mengatakan bahwa berkesempatan melihat cucu-cucu pun sudah cukup membahagiakan hatinya. Tapi ternyata kebahagiaan itu semakin bertambah dengan diajak melihat langsung Danau Toba. Sesuatu yang memang sejak dulu beliau impikan. Sesuatu yang Ayah pikir impian itu sepertinya mustahil untuk dicapai namun akhirnya dapat terwujud. Bagi Ayah, semuanya menjadi sangat istimewa karena ia dapat menyapa indahnya Danau Toba dengan ditemani orang-orang yang sangat beliau cintai. Sebuah kenangan terindah yang pastinya tidak akan pernah bisa Ayah lupakan.

Referensi :

http://www.toyota.astra.co.id/product/avanza/

http://geologi.iagi.or.id/2010/04/19/keunikan-geofisik-kaldera-danau-toba-sebagai-potensi-geowisata/

Google Earth

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun