Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Taman Pendidikan Al-Quran dan Sekolah Minggu

2 April 2014   20:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OMK sendiri terdiri dari beberapa kelompok kecil seperti putra-putri altar dan koor. Kegiatan mereka tidak hanya membantu kegiatan peribadatan. Mereka juga mengadakan kegiatan-kegiatan sosial, seminar, dan camping rohani. Kegiatan-kegiatan yang sudah pasti positif terutama bagi pembentukan mental rohani dan kepedulian terhadap masalah sosial.

Baik RISMA maupun perkumpulan orang muda yang ada di gereja-gereja itu tentu mempunyai misi yang sama. Tujuannya bukan lagi sekedar belajar soal agama tetapi juga melakukan kegiatan yang positif dalam nafas spiritualitas masing-masing. Pastinya semua kegiatan-kegiatannya adalah hal yang positif. Ini harusnya mendapat perhatian serius dari negara.

Saat ini bisa kita saksikan di televisi, kejahatan dan kekerasan sepertinya meningkat dari waktu ke waktu. Bagaimana anak muda begitu mudahnya menghilangkan nyawa sesamanya. Kejahatan seksual dan prostitusi yang melibatkan anak-anak usia muda saat ini pun sudah merebak dimana-mana.

Masalah sosial yang tidak kalah krusial adalah penyalahgunaan narkoba. Narkoba saat ini sudah menyerang tidak hanya orang dewasa tetapi juga para remaja. Dari yang awalnya hanya mencoba-coba akhirnya bisa menjadi pemakai. Sebagian lagi memakai narkoba sebagai pelarian dari masalah-masalah yang timbul akibat konflik dalam keluarga.

Apakah dengan aktif di dalam kegiatan-kegiatan itu serta-merta menjamin anak terhindar dari pengaruh narkoba. Jelas tidak 100 persen mereka akan aman. Tetapi minimal anak sudah dibentengi dengan nilai-nilai agama. Anak menjadi jelas mana yang boleh mana yang tidak boleh dicoba. Bukan rahasia padatnya materi pelajaran di sekolah terkadang membuat anak-anak stress. Anak-anak secara otomatis butuh pelepasan. Bahaya jika anak-anak itu mencari pelepasan lewat cara-cara negatif. Pengaruh buruk televisi dengan program-program yang tidak mendidik ikut mempengarui anak-anak dan remaja dalam pola prilaku.

Apresiasi yang besar harus dialamatkan kepada mereka-mereka yang mau menggerakan TPA-RISMA-Sekolah Minggu, dan perkumpulan remaja gereja lainnya. Ini bagian dari bentuk kepedulian terhadap komunitasnya. Sebuah tanggungjawab yang sebenarnya juga menjadi bagian dari tanggungjawab negara.

Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai lembaga yang mempunyai otoritas dalam masalah narkoba selayaknya menyentuh perkumpulan-perkumpulan itu. Mungkin bisa bekerjasama dengan Departemen Agama atau lembaga yang menaungi seperti PGI atau KWI. Bagaimanapun mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Menanamkan dalam diri anak-anak sedini mungkin tentang begitu bahayanya narkoba bagi kehidupan akan lebih efektif.

Sepertinya terlihat begitu sederhana karena TPA ada di sekitar kita. Sekolah Minggu pun juga diadakan setiap minggu di gereja-gereja. Namun masih ada orangtua yang tidak menganggap bahwa kegiatan remaja di masjid atau gereja itu penting. Mungkin lebih penting mengirim anak-anak untuk ikut les ini dan itu agar nilai pelajaran mereka bagus. Mungkin lebih sudah cukup merasa aman ketika anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain play station atau berselancar di internet. Cukup disayangkan memang.

Masa depan Indonesia ada ditangan orang muda. Baik itu remaja maupun anak-anak. Merekalah yang kemudian akan memegang kendali terhadap nasib bangsa kemudian hari nanti. Moral dan akhlak yang baik serta budi pekerti yang luhur, yang berakar dari pemahaman agama yang kuat adalah modal dasar mendapatkan penerus bangsa yang bermutu. Indonesia bergegas, Indonesia harus bergerak cepat agar Indonesia bebas narkoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun