Sebut saja Quizizz, Classpoint, Google Workspace for Education, Canva, Edpuzzle, WordWall, ViewSonic, Virtual Reality, Augmented Reality, dsb yang tampilannya memang dibuat dengan gamifikasi. Dengan semakin variatifnya media pembelajaran, siswa menjadi ketagihan belajar dan menanti kedatangan gurunya setiap hari.
Atmosfer kelas akan terasa berbeda jika guru memadukan dengan teknologi. Kelas lebih hidup dan kekinian sesuai tuntutan jaman.
Menjadi guru tak ubahnya seperti menjadi orang tua. Tugasnya adalah ngemong, bukan hanya sekedar transfer ilmu. Diferensiasi tidak hanya diberlakukan kepada siswa, tetapi juga guru. Berbeda-beda karakternya, tetapi saya percaya kami semua punya satu tujuan yang sama yaitu mencerdaskan anak bangsa dan menjadikan mereka berakhlak mulia.Â
Guru bukan manusia setengah dewa, guru adalah manusia biasa yang punya kekurangan. Tetapi jika kita fokus pada kelebihan dan selalu berusaha belajar untuk mengembangkan diri, maka menjadi sosok yang dicintai oleh para siswa bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Kembali pada kodrat guru sebagai sosok yang layak digugu dan ditiru. Digugu berarti dapat dipercaya, ditiru artinya bisa diikuti baik oleh siswa maupun rekan sejawatnya dan lingkungan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H