Mohon tunggu...
Venturini Vernanda
Venturini Vernanda Mohon Tunggu... Freelancer - Lucky me.

Isaiah 40:10

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjalin Hubungan (Baik) Antarsesama Manusia

23 Desember 2019   21:29 Diperbarui: 24 Desember 2019   06:26 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Halo teman - teman, selamat pagi. 

Perkenalkan saya Venturini Vernanda Kombong Kila anggota dari grup bersama ke - 8, jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai "Menjalin Hubungan (baik) Antar Sesama Manusia".

"Manusia adalah makhluk sosial.", kalimat tersebut pasti sudahlah tidak asing di telinga kita. Sejak SD, kita diajarkan betapa penting orang lain dalam kehidupan sehari - hari. Bagaimana manusia dengan segala keterbatasannya, dan hal tersebut membuat mendorong manusia untuk meminta bantuan orang lain.  Maka dari itu, sangat lah penting bagi manusia untuk membangun suatu hubungan dengan orang lain. Tentu saja hubungan yang dibangun pun harus lah dalam konteks yang baik. Karena, apa yang telah di bangun di  masa lalu dapat menentukan nasib mu di masa depan. Terjalin nya suatu hubungan baik, dampak nya tidak hanya dirasakan saat itu saja. Anda dapat pula merasakan dampak di masa depan. Membicarakan hal ini, saya pun kembali teringat dengan perkataan Ayah saya, "terus lah berbuat baik sekali pin itu dengan orang asing, karena bisa saja nasib di masa depan dapat dipengaruhi oleh orang tersebut".

Dari kecil, saya selalu diajarkan oleh orang tua dan guru saya bahwa ada 3 kata penting yang harus kita katakan untuk membentuk suatu hubungan baik dengan orang lain. Berikut 3 kata penting tersebut.

1. Tolong

Kata ini sudah pasti kita katakan saat kita meminta tolong. Namun, yang diajarkan oleh guru saya saat itu adalah bagaimana kata ini digunakan sekalipun dengan orang terdekat. Misalnya, pembantu di rumah, adik atau kakak, dan sudah pasti orang tua. Karena sekali pun mereka adalah orang terdekat yang sudah pasti mengerti kita, namun mereka pasti akan merasa dihargai dan dengan senang hati saat membantu kita. 

Itu pula yang saya rasakan ketika meminta tolong kepada adik saya. Saya ingat sekali, saat itu saya meminta tolong kepada adik saya, namun saya tidak mengucapkan kata tolong, "matiin lampu nya dong dek!" Itu yang saya ucapan. Dia memang melakukan nya, namun dengan wajah yang cemberut. Berbeda sekali ketika saya menggunakan kata tolong, "Dek, tolong ambil in air dong". Dia akan langsung melakukan nya dengan senang hati.

2. Maaf

Kata yang pasti kita ucapkan saat melakukan kesalahan. Namun, ada tips tambahan yang diberikan oleh guru saya. Kita dapat menggunakan kata ini saat meminta tolong, atau lebih tepat nya saat memerintah seseorang. Contohnya, "Dek,  tolong, maaf. Buat in teh dong". Itu yang akan saya katakan ketika memerintah adik saya. Mungkin akan terdengar berlebihan. Namun, itu dapat menambah rasa dihargai bagi seseorang.

3. Terima Kasih

Kata yang menurut saya paling penting. Kita mungkin bisa saja melupakan 2 kata di atas, namun kata ini tidak boleh dilupakan. Saya paham sekali bagaimana rasanya dihargai atau bahkan senang, saat seseorang mengucapkan terima kasih setelah saya membantu mereka. Walau pun awalnya saya tidak begitu ingin membantu, namun setelah saya mendengar kata terima kasih.  Saya merasa dihargai dan merasa bahwa memang orang tersebut membutuh kan bantuan saya.

Saya masih ingat ketika itu saya kelas 6 SD, ketika saya diajari 3 kata penting tersebut. Saya selalu mengingat itu sampai sekarang. Saya bersyukur saya dapat mengetahui hal tersebut sejak dini, maka dari itu saya pun dapat membangun suatu hubungan baik dengan lancar. Karena kerap kali saya bertemu dengan seseorang yang seumuran atau bahkan lebih tua dari saya, namun mereka tidak begitu mementingkan 3 kata tersebut.

Teman - teman, jangan pernah menilai bahwa hubungan yang terjalin antar manusia hanya berkaitan dengan materi semata. Apabila ada seseorang yang beranggapan seperti itu, dapat dipastikan bahwa begitu dia jatuh miskin dia pasti akan merasa kehilangan jati diri nya, karena dia menganggap bahwa materi (uang) adalah yang sangat penting. 

Berbeda hal nya dengan seseorang yang menjalin hubungan dengan niat yang tulus. Baik saat ada ataupun tiada materi. Banyak orang yang akan membantu nya ketika dia kesulitan, bahkan ketika dia meninggal sekali pun, pasti akan banyak yang datang untuk mengiring nya ke tempat peristirahatan terakhir. Itu lah sebab nya sangat lah penting untuk terus menjaga hubungan baik yang telah lama terbangun. Pada kenyataannya, manusia membutuhkan orang lain di saat masih hidup atau bahkan sekali pun saat mati.

Berdasarkan (http://ndeso-net.blogspot.com/2009/07/membina-hubungan-antar-sesama.html), ada beberapa tips untuk membina hubungan baik yang berlaku untuk umum dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai berikut;

1. Saling Menghargai

Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah dia orang berpangkat atau pun tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak orang di kalangan kita yang masih saja tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain bukan berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misal nya saja menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau kita tidak mau menghargai orang lain, jangan berharap orang lain akan mau menghargai kita.

2. Saling Menghormati

Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, jangan lah kita menghormati orang lain hanya karena orang itu kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu menghormati orang lain, bila kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Kita juga perlu menghormati orang yang lebih tua atau lebih maju dari kita. Atau dengan kata lain, ciptakan suasana saling menghormati di antara kita.

3. Suka Menolong

Menolong merupakan suatu perbuatan yang mulia, misalnya menolong seseorang yang sedang dalam kesusahan atau menolong orang menyelesaikan masalahnya. Menolong tidak harus dengan mengeluarkan uang. Oleh karena itu jadilah orang yang suka menolong. Tapi ingat dalam menolong jangan mengharapkan balasan. Bantulah orang lain dengan penuh keikhlasan.

4. Mau Mengerti Keadaan Orang Lain

Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita.

5. Mau Memberikan Pujian

Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat, akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit memberikan pujian.

6. Mau Memberikan Motivasi

Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang mengalami demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan), sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang sedang mengalami suatu masalah.

Proses interaksi kita dengan orang lain pasti melibatkan perasaan. Kata yang diucapkan dalam komunikasi, dapat mencerminkan perasaan dan sikap, serta proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.

Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal.

Berdasarkan ( https://lusa.afkar.id/hubungan-antar-manusia-human-relation), faktor - faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara lain:

  1. Rasa percaya.
  2. Sikap sportif.
  3. Sikap terbuka dan sikap tertutup.

Rasa Percaya

Secara ilmiah "percaya" didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas peluang mencapai tujuan), dan mengurangi hambatan interpersonal.

Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:

  1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan.
  2. Empati, paham dengan keadaan orang lain.
  3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.

Sikap Sportif

Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif.

Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.

  1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
  2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
  3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
  4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
  5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
  6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.

Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup

Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup yaitu:

  1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
  2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa suasana; bersandar pada banyak sumber pesan daripada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebih mohon dimaafkan. Terima Kasih.

#Resep2019 

#HubunganAntarSesama 

#Gemfibrozil 

#Kemafar_UH 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun